Tentang Kami

Tentang Kami

Rabu, 18 Januari 2017

Mengenal Kopi dan Varietasnya

Mengenal Kopi dan Varietasnya

Bagi penggemar kopi tentunya sudah punya selera ketika memesan secangkir kopi di coffee shop ataupun di kedai kopi, namun peminat pemula kadang tidak bisa menentukan selera, karena yang tahun tentang kopi sebatas kopi itu pahit.


Nah kali ini kita akan coba mengenal kopi dan varietasnya yang beredar di dunia secara umum dan di Indonesia secara khusus.


Dalam istilah biologi, tanaman kopi masuk dalam family Rubiaceae dan diperkirakan ada 25 - 100 spesies kopi yang tersebar di seluruh dunia.


Dalam duni kopi, terdapat dua spesies yang populer yaitu Coffea Arabica dan Coffea Canephora (lebih dikenal dengan nama Robusta) ditambah dengan satu species yang tidak begitu terkenal yaitu Coffea Liberica yang secara hierarkis merupakan spesies tua dibandingkan dengan Arabika dan Robusta.

Coffea Arabica
Varieties: Bourbon, Typica, Caturra, Mundo Novo, Tico, San Ramon, Jamaican Blue Mountain

Coffea Arabica ditemukan pertama kali di Ethiopia lalu menyebar ke beberapa negara afrika dan amerika latin, ciri khas Arabica adalah mempunya biji dengan penampang datar, lebih lonjong dibandingkan dengan Robusta dan dengan kadar kafein yang lebih rendah, 70% produksi kopi di dunia adalah arabica, lokasi tanam arabika biasanya ada pada ketinggian 900mdpl - 1800 mdpl dalam suhu dingin.

Coffea canephora — C. canephora var. Robusta
Variety: Robusta

Robusta banyak tumbuh di Afrika bagian barat dan bagian tengah, juga sebagian di Asia Tenggara seperti di Indonesian dan Vietnam, serta di Brazil untuk amerika latin, dan untuk market dunia Robusta memenuhi 30% kebutuhan pasar. Ciri khas biji robusta lebih bulat dan kandungan kafein lebih tinggi dari Arabika.

Coffea Liberica
Variety : Liberica

Liberika banyak tumbuh di Afrika Bagian tengah dan barat, mulai dari Uganda, Liberia dan Angola namun juga ditemukan di Indonesia karena dibawa pada abad 19 untuk menggantikan tanaman Arabika yang terserang penyakit, untuk di Indonesia species ini ada yang dikenal dengan nama Excelsa.

Sumber gambar : gosocio.co.id, ncausa.org

Selasa, 10 Januari 2017

Sejarah Kopi

Sejarah Kopi

Tentunya bagi sebagian penikmat kopi di Dunia akan bertanya-tanya, darimana sih asalnya kopi itu dan kenapa sekarang sudah menjadi salah satu produk primadona di Pasar Internasional.

Bila menilik urutan waktu, sejarah kopi bermula pada sebuah legenda di Ethiopia dimana ada seorang pemilik kambing yang mendapati kambingnya menjadi enerjik setelah memakan buah yang belakangan diklaim sebagai buah kopi. Lalu informasi itu disampaikan kepada kepala biara dan membuat minuman dari biji tersebut, hasilnya biarawan tersebut bisa terjaga selama doa malam, lalu informasi ini disebarkan kepada biarawan lain, lalu cerita dari mulut ke mulut ini sampai ke Jazirah Arab, dan dari sanalah bermula petualangan biji kopi menyebar hingga ke seantero Jagad.

Semenanjung Arab

Pada abad ke 15 pengolahan kopi dan perdagangannya dimulai di semenanjung arab yaitu di Yaman, lalu pada abad ke 16 mulai menyebar ke Persia, Mesir, Syria dan Turki.



Di wilayah semenanjung arab kopi terkenal dengan nama qahveh khaneh, saat itu kopi tidak hanya dinikmati di rumah penduduk, namun juga sudah mulai berdiri kedai-kedai kopi hingga akhirnya menjadi tempat silaturahmi antar warga, namun tidak hanya itu saja di kedai kopi juga menjadi tempat mendengarkan musik, melihat penampilan artis, bermain catur dan tempat untuk bertukar informasi terbaru. dan dalam waktu singkat kedai kopi menjadi pusat pertukaran informasi dan menjadi referensi utama, hingga mendapat julukan " Schools of the Wise".

Perkembangan penyebaran Wine of Araby semakin menyebar dengan berdatangannya jamaah haji ke makkah setiap tahunnya.

Kopi menuju daratan Eropa

Pada abad ke 17, Ada pejalan dari eropa yang kembali setelah berpetualang membawa pulang cerita tentanng biji hitam yang tidak biasa yang dijadikan minuman.

Namun minuman baru itu mendapatkan reaksi kurang baik dari sebagian warga hingga disebut sebagai " Bitter invention of satan" bahkan ada penolakan untuk masuknya minuman itu ke venice pada tahun 1615. kontroversi ini mengundang reaksi dari Pope Clement VIII untuk memutuskan mencicipi minuman tersebut dan merasa terpuaskan dengan rasa yang dihasilkan oleh minuman tersebut, hingga memberikan persetujuan untuk bisa dikonsumsi.

Walau dibarengi dengan kontroversi kehadirannya di eropa, namun coffee house dalam waktu singkat menjadi tempat bersosial masyarakat yang hadir di pusat kota seperti di Inggris, Austria, Prancis, Jerman dan Belanda. 

Kopi menjadi minuman pengganti bir dan wine saat sarapan, karena mereka merasakan dengan minum kopi di pagi hari produktifitas kerja mereka meningkat. 

Pada pertengahan abad ke 17, ada lebih dari 300 coffee house di London dan menjadikannya banyak bisnis lain yang ikut tumbuh, yang terkenal salahsatunya adalah Edward Llyod's Coffee House.

Dan pada abad ke 17 jugalah kopi mendarat di Indonesia bersama dengan penjajahan belanda, mulai dari Batavia, sumatera dan sulawasi.

Minggu, 08 Januari 2017

Mengenal proses paska panen kopi

Mengenal proses paska panen kopi

Ada perjalanan panjang untuk bisa menyajikan secangkir kopi nikmat di depan kita, yang paling mendasar adalah Mengenal proses paska panen kopi.

Secara garis besar ada 2 proses kopi yang dikenal yaitu Washed Processing dan Unwashed Processing.

Washed Processing



Istilah yang tenar adalah Fullwashed Processing atau Semi Washed Processing yaitu cherry ( kopi petik merah ) dikupas dengan menggunakan mesin Pulper sehingga kulit luar terkelupas dengan sempurna, biji kopi yang masih dibungkus cangkang akan direndam dalam air untuk memisahkan biji yang ngambang dan yang tenggelam, biji ngambang menandakan kualitas yang kurang bagus. Proses perendaman dilakukan antara 12 Jam - 24 Jam, setelah itu dicuci bersih lalu dijemur kering dengan cahaya matahari.

Semi washed Processing setelah dipulper dicuci langsung dijemur tanpa dilakukan proses fermentasi seperti fullwashed.

Proses ini akan menghasilkan kopi dengan karakter acidity yang lebih tinggi dari proses Unwashed atau Dry Process.

Unwashed Processing



Di Indonesia terkenal dengan istilah Natural Processing atau Dry Processing, dan proses kopi ini merupakan prosessing yang paling tua dalam pengolahan kopi, dalam proses natural ini sangat mudah, karena cherry setelah dipetik, disortasi dari biji hijau dan gading dan direndam air sebentar untuk memisahkan cherry yang mengambang, lalu cherry yang tenggelam diangkat dan langsung dijemur diatas terik matahari hingga kering dan siap di hulling, proses pengeringan tergantung suhu dan cuaca, namun rata-rata antara 3 minggu - 6 minggu.

Ada juga Dry Processing yaitu Cherry dipulper namun tidak dicuci seperti proses washed namun langsung dijemur hingga kering.

Proses terbaru dan mulai digemari adalah Honey Process, proses yang dilakukan adalah cherry dipulper dipisahkan pulp dari biji kopi, namun tidak dicuci dan langsung dijemur, yang perlu hati-hati dalam memproses metode ini adalah perhatikan cuaca saat penjemuran, karena bila setelah dipulp tidak langsung dijemur maka akan gagal memproses honey processing ini.

Jangan lupa hal terpenting dari seluruh prosesing kopi adalah saat penjemuran gunakan alas yang baik, hindari terpal dan jemur langsung diatas tanah tanpa alas, karena aroma tanah dan terpal akan merusak citarasa kopi, sayang banget bukan?

Karakter rasa yang menonjol pada proses unwashed ini adalah Fruity dan Sweetenessnya menonjol namun dengan acidity yang rendah.

*notes : taste note ini berlaku ketika memproses kopi arabika*

Sumber gambar : http://www.seriouseats.com/2014/06/coffee-processing-differences-ethiopia-what-is-dry-vs-washed-coffees-ethiopia-kenya-costa-rica-brazil.html