Tentang Kami

Tentang Kami
Tampilkan postingan dengan label Kopi Temanggung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kopi Temanggung. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Juli 2023

Keunggulan Robusta Temanggung dibanding Robusta Dampit

Keunggulan Robusta Temanggung dibanding Robusta Dampit

Kami coba bertanya kepada ChatGPT, menurut data yang dimilikinya, apa kelebihan Robusta Temanggung jika dibandingkan dengan Robusta Dampit. Dan, beginilah robot itu menjawabnya.

Sebagai seorang AI yang dilengkapi dengan informasi seputar kopi, berikut adalah perbandingan keunggulan antara Robusta Temanggung dan Robusta Dampit:

  • Cuaca dan Tanah
Robusta Temanggung tumbuh di wilayah dengan ketinggian yang lebih tinggi daripada Robusta Dampit, sehingga memiliki suhu yang lebih dingin dan ketinggian yang lebih tinggi. Wilayah ini juga memiliki curah hujan yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi kualitas biji kopi. Robusta Temanggung tumbuh di tanah vulkanik yang subur dan kaya akan mineral, sementara Robusta Dampit tumbuh di tanah dengan kandungan mineral yang lebih rendah.

  • Rasa dan Aroma
Robusta Temanggung memiliki rasa yang lebih kuat dan kompleks daripada Robusta Dampit, dengan aroma yang lebih tajam dan cenderung lebih pahit. Namun, ini juga tergantung pada faktor-faktor seperti cara biji kopi diproses dan dipanggang.

  • Harga
Harga Robusta Temanggung biasanya lebih tinggi daripada Robusta Dampit, karena kualitasnya yang lebih baik dan juga karena persaingan pasar yang lebih rendah.

Namun, perlu diingat bahwa selera dan preferensi pribadi juga dapat mempengaruhi pandangan seseorang tentang keunggulan suatu jenis kopi. Kedua varietas ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan hasil akhirnya tergantung pada preferensi Anda.

Kamis, 29 November 2018

Robusta Temanggung Juara I dan II Kontes Kopi Spesialti Indonesia ke 10 di Jogjakarta

Robusta Temanggung Juara I dan II Kontes Kopi Spesialti Indonesia ke 10 di Jogjakarta

Temanggung, Robusta Temanggung Juara I dan II Kontes Kopi Spesialti Indonesia ke 10 di Jogjakarta, pada proses penjurian final yang bertempat di Filosofi Kopi Jogjakarta Pada Tanggal 17-19 Oktober 2018.

Sebelumnya, proses seleksi diawali dengan mengirimkan sample greenbean 2kg ke Puslitkoka Jember untuk dilakukan penjurian awal, untuk menentukan 10 besar finalis, selain Robusta, yang dilombakan tentunya adalah Arabika dan kategori baru tahun ini yaitu Arabika Natural.

Robusta Temanggung, ada tiga petani yang masuk 10 besar finalis seperti daftar finalis terlampir dibawah ini :
1. R /38 Isnani - Keltan Subur Dsn Sirandu Kedawung Kandangan Temanggung
2. R /42 Hadi Suprapto - Keltan Manunggal VI Desa Bedono Kec. Jambu Kab. Semarang
3. R /72 Muttaqin - Tani Muda Pati Sidomulyo Gunung Wungkal Pati Jateng
4. R /100 Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan - H. Entip Keltan Putra Harapan II Kp. Wangun Ds. Karangtengah, Kec. Babakan Modhang
5. R /128 Mustofa - Kemloko Soborejo Pringsurat Temanggung
6. R /143 Santi Ali - Komunitas pengopi sungai penuh Jln Siak Lengih Dsn Kota Pandan, Desa Pelayang Raya kec. Sungai bangkal Sungai Penuh.
7. R /148 Jamaludin A, - Talang panjang 2 kec. Gedung Surian Lampung Barat.
8. R /156 Khamidin - Getas Jambu Semarang
9. R /157 Yogi Jln. Onta Gg Muslimin
10. R /181 Muhammad Yusuf Fauzan ( Amunisi Kopi ) Jln. Jenderal Sudirman - Temanggung

dari hasil penjurian selama 3 hari di Jogjakarta, diperoleh 3 besar juara untuk kategori Robusta yaitu

Juara I : Mustofa Kemloko Temanggung
Juara II : Muhammad Yusuf Fauzan Temanggung
Juara III : Jamaludin - Lampung Barat



dan tahun ini merupakan rekor karena Juara I dan II berturut-turut diraih oleh Temanggung, selamat kepada pak Mustofa dan Mas Fauzan, Kopi temanggung mendunia.

Senin, 09 Oktober 2017

Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017

Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017

Penyelenggaraan kali ini sudah memasuki tahun ke 9, dan Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017 untuk kategori Robusta. 

Event ini sudah dimulai sejak tahun 2018, KKSI Pertama kali diselenggarakan AEKI tahun 2008 sebagai program untuk pemantapan dan pengembangan produksi kopi spesialti. Pencananangan The 1st Indonesia Specialty Coffee Contest 2008 di tandatangani oleh Menteri Perindustrian RI, Bapak Fahmi Idris.


Tujuan KKSI adalah inventarisasi karakteristik mutu fisik dan citarasa kopi spesialti dari seluruh Indonesia; Memilih kopi spesialti dari seluruh Indonesia hasil panen tahun kontes kopi berlangsung yang memiliki mutu fisik dan citarasa terbaik; Mendukung pemantapan dan pengembangan produksi kopi spesialti di Indonesia untuk pasar ekspor dan pasar domestik. Mendorong lahirnya kopi-kopi spesialti yang berkualitas dan bercitarasa baik agar dapat terus mempertahankan citarasanya; dan dapat meningkatkan nilai jual kopi Indonesia didalam dan mancanegara.


Kopi Robusta Temanggung yang masuk Finalis bersama dengan 13 Finalis lain dari berbagai Wilayah ini, berikut ini yang masuk finalis dari Robusta Temanggung.
1. Deddy Yono Farahman, Maluwih RT 01/05 Gesing Kec. Kandangan Kab. Temanggung
2. Ds. Gunung Payung RT 10/02 Kec. Candiroto Temanggung
3. Kopi Temanggung, Ds. Gunung Payung RT 10/02 Kec. Candiroto Temanggung
Ada Tiga finalis yang masuk dan 2 diantaranya diajukan dari satu wilayah yang sama, untuk tahun ini kopi Arabika Temanggung tidak diikutsertakan dikarenakan keterbatasan stok, seperti yang sama-sama diketahui, produksi kopi arabika temanggung tahun 2017 ini turun hingga 70% dan penurunan produktifitas kopi sejatinya juga terjadi di daerah lain.

Semoga siapapun nanti yang juara di Kontes Kopi Specialty Indonesia tahun 2017 di Bali, akan semakin mengangkat pamor kopi Nusantara.

Bravo kopi temanggung, Bravo kopi Indonesia.

Kamis, 06 Juli 2017

Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan

Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan

Apakah ada Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan, Berdasarkan beberapa penelitian yang bahkan lebih dari 19000 penelitian tentang kopi menyimpulkan bahwa kopi lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya.

Namun sebelumnya perlu diketahui juga persyaratan utama untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kopi, yaitu harus black coffee / kopi pahit tanpa pemanis.

Point pentingnya kopi menjadi sumber utama penghasil antioksidan, dari penelitian yang dilakukan beberapa manfaat yang diperoleh diantaranya : mengurangi resiko penyakit Parkinson 80%, resiko kanker usus 25%, Resiko Sirosis Hati 80%, dan juga mengurangi resiko batu empedu.

Biji kopi mengandung antioksidan yang dapat merusak penyakit yang disebut quinines dan khasiatnya makin berlipat ketika sudah melalui proses pemanggangan (Roast Bean), dan di Amerika bahkan jadi sumber antioksidan utama.

Jenis antioksidan ini bekerjasama dengan Magnesium yang ditemukan secara alami didalam kopi akan mempengaruhi kadar gula darah dan bertanggung jawab untuk menghambat penyakit Diabetes type 2.



Berapa dosis yang dianjurkan? disarankan yaitu 3 cup ( @100ml ) per hari, tanpa pemanis dan susu, karena ketika ditambah perasa, pemanis dan susu maka akan meningkatkan kadar kalori yang malah efeknya menjadi kurang bagus untuk kesehatan, jadi mulailah dicoba untuk konsumsi kopi pahitan setiap harinya.

Perlu diperhatikan adalah untuk wanita hamil, untuk mengurangi konsumsi kopi terlebih dahulu.

Selasa, 04 Juli 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017 merupakan ajang keikutsertaan Indonesia dalam mengenalkan kopi-kopi Specialty di Indonesia.

Kopi Temanggung yang terdiri dari Arabika dan Robusta ikut memeriahkan World Of Coffee Budapest 2017 pada 13-15 Juni 2017. Selain Kopi Temanggung tentunya ada banyak kopi Indonesia lain yang ikut menarik penguncung WoC Budapest 2017 kali ini, seperti dari Sumatera Gayo, Lintong, Kerinci, Solok Minang, Bengkulu, Java Preanger dan Papandayan.

Lalu ada juga dari Jawa Timur Bondowoso, Kalisat, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Sulawesi Toraja dan Timur Indonesia Papua Wamena, juga Robusta dari lampung, Flores Manggarai dan salahsatu best sellernya ada Kopi Luwak.



Selama Pameran, berhasil membukukan transaksi 4,9 Juta USD, Hikmat Rijadi selaku Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Budapest, ini merupakan kali ke-3 Indonesia ikut serta, dan menjadi partisipasi terbaik dari sisi buyer dan Inquiry yang diperoleh selama Pameran.

Ada lebih dari 32 Inquiry juga hadir dari eropa, Bulgaria, Polandia, Kroasia, Slovakia, Slovenia, Ceko, Italia, Belanda, Belgia, Swiss, Jerman dan Inggris.

Untuk kawasan lain juga hadir dari Turkey, Israel, Amerika Latin ( Brazil, Kolombia, Guatemala ), Timur Tengah ( Kuwait, UEA ), Asia ( Korea, RRT, Vietnam ).

Pertemuan B-to-B pada 16-17 Juni 2017 berhasil mempertemukan pengusaha kopi Indonesia dan Pengusaha Kopi Hongaria dan menghasilkan inquiry untuk kerjasama dan penawaran pembelian.

Pertumbuhan industri ritel kopi di Eropa khususnya Hongaria juga mengalami peningkatan pesat, dan kebutuhan minum kopi di Eropa pun semakin meningkat dengan tingkat konsumsi rata-rata 3,5kg per kapita per tahun.

Tahun 2016 nilai ekspor Kopi Indonesia ke Eropa tercatat sebanyak 239,57 juta euro, meski ada penurunan 0,05% dalam 5 tahun terakhir (2012-2016).

Lewat Ajak WoC ini merupakan peluang untuk semakin membuka keran Ekspor ke daratan Eropa dengan mempromosikan Indonesian Specialty and Sustainable Coffee sesuai dengan tema Paviliun Indonesia  dengan desain bernuasa Jawa Barat dengan icon Gedung Satenya.

Kamis, 06 April 2017

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas. Dua tahun terakhir ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani kopi temanggung, karena mulai dari musim berbunga sampai musim panen hujan seolah tak mau beranjak.

Ceri Arabika siap petik


Bulan April 2017 ini sudah mulai panen kopi arabika, sesuai prediksi hasil panen tahun ini kembali turun dari tahun 2016 lalu, diperkirakan turun lagi antara 25-35% dari tahun 2016, selain hasil yang menurun tantangan berikutnya adalah ceri sulit diproses secara standart tanpa menggunakan green house karena hujan yang kadang turun secara tiba-tiba.

Prosesing yang biasa dilakukan adalah Natural dan Fullwashed, namun menjadi benar-benar ekstra karena harus standby di lokasi penjemuran kopi sambil berbagi waktu dengan pergi ke kebun untuk memetik kopi.

Arabika Proses Wet ( Fullwashed ) sudah di jemur setengah kering

Perkiraan tahun ini puncak panen kopi Arabika pada bulan Juni-Juli lalu sebulan berikut tepatnya bulan agustus disusul panen Robusta.

Seperti juga arabika, produktifitas robusta pun sama turun antara 25-30% dari hasil panen tahun 2016 lalu.

Sabtu, 25 Maret 2017

Varietas dan Persilangan tanaman kopi - lanjutan

Varietas dan Persilangan tanaman kopi - lanjutan

Varietas dan Persilangan Tanaman Kopi - lanjutan dari postingan sebelumnya yaitu mengenal kopi dan varietasnya.

berikutnya ada paparan tentang lanjutannya :

Phylum: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Coffea
Spesies: …..
Varietas atau cultivar berkembang dengan 2 cara;
1. Mutasi : Ada perubahan genetis secara mendadak, dan perubahan itu jadi permanen saat dikembangbiakan melalui biji. Contoh; Maragojipe, Pacas, Caturra dll.
2. Hibrida : Persilangan 2 varietas ataupun species baik secara alami atau disengaja manusia. Bisa sesama species (intraspecific) ataupun lintas species (interspecific).
Varietas indukan arabika: Typica & Bourbon
1. Typica
Kopi dipercaya berasal dari Ethiopia, dengan varietas yang kemudian dikenal dengan nama Typica. Dalam bahasa latin berarti ‘umum’ atau ‘tersebar secara luas’.
Peradaban Eropa mengenal kopi pertama dari Yaman
Eropa membawa kopi ke Hindia Belanda dari Malabar, India Selatan, dikembangkan di Pulau Jawa
Tahun 1706 dengan kopi dari Jawa Belanda mematahkan dominasi Arab menyuplai kopi ke Eropa
Dikembangkan ke koloni Eropa lain; Pulau Bourbon (kini Reunion) dan Amerika Latin (Mexico, El Savador, Brasil, Panama, Suriname, dll)
Nama lokal Typica
Pluma Hidalgo (Mexico), San Ramon & San Bernardo (Brasil), Kent & Chickumalgur (India), Jamaica Blue Mountain (Jamaika), Kona (Hawai), Bergandal/Garundang (Sumatra), Jowo (Jawa), Blawan Pasumah (Ijen), Geisha (ditemukan di Abyssinia [selatan Ethopia] 1931), USDA (bantuan US Departemen of Agriculture ke ICCRI 1956).
2. Bourbon
Saat ditanam di Pulau Bourbon mulai tahun 1715, Typica bermutasi menghasilkan pohon yang lebih pendek, 20% – 30% lebih produktif dan rasa yang lebih manis dibanding Typica. Cabang primer Bourbon lebih sedikit dibanding Typica, namun punya cabang sekunder yang lebih banyak. Buah relatif lebih kecil, lebih padat dan matang lebih cepat; berisiko rontok saat hujan atau berangin.
Nama lokal Bourbon.
Tekisic, Chocola, Yellow Bourbon, Orange Bourbon, French Mission, Pacas

Mutasi & Persilangan


- Maragojipe : Mutasi Typica di Brasil yang menghasilkan buah, daun, pohon, biji yang serba lebih besar (1860).
- Catura : Mutasi Bourbon di Brasil. Tanaman lebih pendek; jarak antar node dekat (1935).
- Mundo Novo : Persilangan alami Typica (Sumatra) & Bourbon. Jadi lebih produktif dan kebal penyakit karat daun (1920).
Pacas. Mutasi Bourbon di Santa Anna, El Savador (1949).
Tahun 1900 di kebun penelitian di Bangelan (selatan Malang), Dr. P.J.S. Cramer menemukan 11 varietas Coffee arabica, yaitu;
- Laurina
- mauritiana
- Murta
- Menosperma
- Mokka
- Purpurescens
- Variegata
- Angustifolia
- Erecta
- Maragojipe
- Columnari
Persilangan alami lintas species
- Hibrido de Timor : Persilangan alami Typica dan Robusta di Pulau Timor.
- Sigararutang / Ateng. Persilangan alamai HdT dan Bourbon di kebun milik Tengku Ibrahim Aman Samsir di Blang Gele, Aceng Tengah (1980).
- Lini S-288. Persilangan Typica dan Liberika.
- Onan Ganjang : Persilangan alami Lini S-795 dan Bourbon di Lintong (1980)
Tahun ’70 – ’80 berkembang teknik pemuliaan, seperti persilangan back cross. Menghasilkan varietas dengan konsistensi yang lebih baik (pada rasa, produktifitas dan resistensi pada penyakit).
- Catuai : Kawin silang Mundo Novo dan Yellow Catura.
- Pacamara. Hasil kawain silang Red Maragojipe dan Pacas di turunan ke 5 (F5) oleh ISIC (El Savador).
Contoh Coffea spesies lain
- Coffea canephora. Yang paling terkenal adalah pacamara beanvarietas robusta, ditemukan pertama oleh Emil Laurent tahun 1898 di Congo, kemudian dikembangkan di Laboratorium di Brussel. Tercatat masuk pertama ke Jawa tahun 1900.
Contoh Canephora lain;
- Madagaskar,
- Quillouensis,
- Stenophylla Paris.
- Coffea stenophylla. Ditemukan di Sierra Leone. Secara rasa sering disebut pesaing arabika, bahkan tak jarang yang menyebut melebihi. Namun masa tunggu hingga bisa panen terlalu lama.
- Coffea liberica. Tahun 1875 dibawa ke Indonesia dari Afrika untuk mengganti kopi arabika yang terkena wabah karat daun. Sempat populer di Indonesia sampai 30 tahun kemudian dijangkiti jamur. Daun, pohon, buah lebih besar, panjang dan tinggi dibanding arabika. Sangat cocok di iklim panas, biji masak tak jatuh dari pohon.
Contoh varietas;
- Abeokute,
- Dewevrei,
- Arnoldiana,
- Laurantii Gillet,
- Excelsa,
- Dybowskii,
- Lamboray,
- Wanni Rukula.
Coffea congensis / Persilangan lintas species :
- Catimor. Persilangan Catura dan Timor.
- Lini S-795 : Persilangan (back cross) Lini S-288 dan Kent (1940 di India, 1955 ke ICCRI Jember).
- P 88 : Hasil seleksi individual dari Catimor. Agak tahan dengan nematoda dan karat daun.
- Borbor : Hasil seleksi individual dari Timor. Tahan penyakit karat daun

Referensi:
– William H. Ukers, M.A., 1922. All About Coffee. The Tea and Coffee Trade Journal Company. New York
– P.J.S. Cramer, 1957. A Review of Literature of Coffee Reasearch in Indonesia. Inter-American Institute of Agricultural Sciences. Turrialba, Costa Rica
– Salvadorian Coffee Council. Exploring Distinctive Characteristics & Virtues of Coffee Varieties: The Bourbon & Pacamara Case.
– Counter culture coffee varieties

sumber tulisan facebook : Abu Bakar Attamimi

Selasa, 07 Februari 2017

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung

Kebutuhan akan kopi yang berkualitas semakin meningkat dari waktu ke waktu, menyadari hal itu kami di Rumah Kopi Temanggung memutuskan untuk menghadirkan mesin roasting - mesin sangrai kopi untuk melayani kebutuhan akan produk kopi bubuk berkualitas. Saat ini kami menggunakan Mesin roasting produk dari Wiliam Edison Coffee Lab dengan mesin W600i, sehingga kualitas dan performa mesin tetap terjaga, yang akan menghasilkan roasted bean atau biji sangrai berkualitas pula.

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung kami buka untuk melayani kebutuhan untuk menghasilkan biji sangrai kopi yang standar sehingga menghasilkan citarasa yang nikmat.

Kami fokus pada proses sangrai / roasting kopi berdasarkan kondisi bji kopi mentah, sehingga dengan profiling yang tepat akan menghasilkan kopi dengan kualitas yang bagus.

Pelanggan pun tetap bisa memesan profil dan level roasting yang diinginkan, namun bila diserahkan pada kami, akan kami berikan hasil terbaik.

Mesin W600i dengan kapasitas 1kg/batch

Beberapa pilihan level sangrai kopi bisa dipilih, mulai dari Light Roast hingga Dark Roast, untuk kopi arabika kami sarankan cukup pada Medium Roast untuk maksimalnya, namun untuk robusta bisa pada level Medium to Dark Roast.

Jasa Roasting yang kami tawarkan yaitu 15.000 /1 kg.

Minggu, 08 Januari 2017

Mengenal proses paska panen kopi

Mengenal proses paska panen kopi

Ada perjalanan panjang untuk bisa menyajikan secangkir kopi nikmat di depan kita, yang paling mendasar adalah Mengenal proses paska panen kopi.

Secara garis besar ada 2 proses kopi yang dikenal yaitu Washed Processing dan Unwashed Processing.

Washed Processing



Istilah yang tenar adalah Fullwashed Processing atau Semi Washed Processing yaitu cherry ( kopi petik merah ) dikupas dengan menggunakan mesin Pulper sehingga kulit luar terkelupas dengan sempurna, biji kopi yang masih dibungkus cangkang akan direndam dalam air untuk memisahkan biji yang ngambang dan yang tenggelam, biji ngambang menandakan kualitas yang kurang bagus. Proses perendaman dilakukan antara 12 Jam - 24 Jam, setelah itu dicuci bersih lalu dijemur kering dengan cahaya matahari.

Semi washed Processing setelah dipulper dicuci langsung dijemur tanpa dilakukan proses fermentasi seperti fullwashed.

Proses ini akan menghasilkan kopi dengan karakter acidity yang lebih tinggi dari proses Unwashed atau Dry Process.

Unwashed Processing



Di Indonesia terkenal dengan istilah Natural Processing atau Dry Processing, dan proses kopi ini merupakan prosessing yang paling tua dalam pengolahan kopi, dalam proses natural ini sangat mudah, karena cherry setelah dipetik, disortasi dari biji hijau dan gading dan direndam air sebentar untuk memisahkan cherry yang mengambang, lalu cherry yang tenggelam diangkat dan langsung dijemur diatas terik matahari hingga kering dan siap di hulling, proses pengeringan tergantung suhu dan cuaca, namun rata-rata antara 3 minggu - 6 minggu.

Ada juga Dry Processing yaitu Cherry dipulper namun tidak dicuci seperti proses washed namun langsung dijemur hingga kering.

Proses terbaru dan mulai digemari adalah Honey Process, proses yang dilakukan adalah cherry dipulper dipisahkan pulp dari biji kopi, namun tidak dicuci dan langsung dijemur, yang perlu hati-hati dalam memproses metode ini adalah perhatikan cuaca saat penjemuran, karena bila setelah dipulp tidak langsung dijemur maka akan gagal memproses honey processing ini.

Jangan lupa hal terpenting dari seluruh prosesing kopi adalah saat penjemuran gunakan alas yang baik, hindari terpal dan jemur langsung diatas tanah tanpa alas, karena aroma tanah dan terpal akan merusak citarasa kopi, sayang banget bukan?

Karakter rasa yang menonjol pada proses unwashed ini adalah Fruity dan Sweetenessnya menonjol namun dengan acidity yang rendah.

*notes : taste note ini berlaku ketika memproses kopi arabika*

Sumber gambar : http://www.seriouseats.com/2014/06/coffee-processing-differences-ethiopia-what-is-dry-vs-washed-coffees-ethiopia-kenya-costa-rica-brazil.html

Sabtu, 10 September 2016

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung, Robusta Temanggung merupakan Komoditas utama di Temanggung mengungguli produktifitas Kopi Arabika terutama Excelsa.

Namun tahun ini diprediksi panen Robusta Temanggung akan berkurang dikarenakan pada saat musim berbunga tahun lalu mengalami kekeringan sehingga berpengaruh pada produksi kopi saat musim panen.

Pada beberapa lokasi, seperti Candiroto dan Gemawang sudah mulai panen kopi Robusta, dan diakui oleh petani kopi Temanggung kuantitas hasil kopi secara keseluruhan, baik Robusta maupun Arabika Temanggung mengalami penurunan, namun tidak begitu signifikan.

Namun ada berkah juga yang menghampiri petani kopi Temanggung, terutama untuk pemilik kebun Kopi Robusta, karena saat ini mengalami siklus empat tahunan.



Apakah itu Siklus tahunan? yaitu tahun ini saat biji kopi sudah mulai memerah siap panen, batang-batang kopi Robusta mulai bermunculan kembali bunga kopi yang artinya begitu musim panen ini usai akan disusul oleh panen kedua dari berkah siklus empat tahunan ini, namun juga dilanda was-was karena curah hujan sudah mulai tinggi pada awal bulan September ini.

Semoga saja panen kopi kali ini bisa membawa berkah petani kopi, dan Siklus empat tahunan Kopi Robusta Temanggungpun akan membawa berkah bagi petani.

Sabtu, 27 Agustus 2016

no image

Kisah Mukidi, Petani Kopi Mandiri dari Lereng Gunung Sumbing

Sejak pagi, Jumat, 26 Agustus 2016 beredar cerita humor dengan sosok Mukidi yang menjadi aktornya. Dalam cerita tersebut sosok Mukidi digambarkan sebagai laki-laki dari Cilacap yang cerdas, kocak, dan menggemaskan.

Efek dari viralnya cerita tersebut sampai juga kepada seseorang yang bernama sama, Mukidi. Bedanya, laki-laki berusia 42 tahun ini adalah seorang pejuang lingkungan dari lereng Gunung Sumbing, Jawa Tengah.

Sepuluh tahun lalu, daerah lereng Gunung Sumbing banyak lahan kritis. Melihat kondisi tersebut, Mukidi tergerak untuk menghijaukan kembali lahan gersang di daerahnya, Wonotirto

Laki-laki ini lalu mengajak teman-teman sesama petani untuk mengubah cara bercocok tanam yang dilakukannya secara turun-temurun . Selama ini para petani hanya menanam satu jenis tanaman berdasarkan musim. Mukidi mengenalkan sistem bercocok tanam dengan tumpang sari.
Selain menanam tanaman musiman seperti cabai atau tembakau, lahan-lahan petani juga ditanami tanaman keras seperti kopi atau durian.

Melalui telepon, laki-laki yang pernah menjadi nomine Liputan6 Awards ini mengatakan, selain ingin menyelamatkan lahan kritis, ia juga ingin mewujudkan petani mandiri di daerahnya. Usahanya itu bukan tanpa tantangan. Menurut dia, petani tak paham konsep yang ia tawarkan, tapi mereka hanya melihat fakta.

Karena itu, sejak empat tahun lalu Mukidi berusaha memberi contoh kepada para petani di sekitarnya, mulai dari bercocok tanam secara tumpang sari dan dengan menanami kopi, mengolah hasilnya, sampai menjualnya dalam bentuk kemasan.

Perjuangannya selama empat tahun kini telah membuahkan hasil. Saat ini Mukidi telah berhasil menjual kopinya dengan merek “Kopi Mukidi”. Namun sampai saat ini Mukidi baru bisa melayani pemesanan secara online melalui akun Twitter dan Instagramnya @kopimukdi

Setiap hari ia tak pernah lelah mengajak para petani yang dijumpainya untuk mengikuti jejaknya. Ia pun tak segan memberikan workhshop atau pelatihan bagaimana menjadi seorang petani yang mandiri, sehingga tingkat ekonominya membaik.

Tak hanya kepada para petani, ia pun berkolaborasi dengan salah satu sekolah menengah mengkampanyekan cara memelihara lingkungan dengan melakukan penghijauan dan bercocok tanam tumpang sari. Melalui akun media sosial ia mengajak kepada semuafollower-nya untuk melakukan hal yang sama.

Menghadapi joke "Mukidi" yang viral, ia merasa geli. Banyak rekan dan handai taulan yang me-mention dirinya di Twitter, tapi lebih banyak yang menyapanya melalui Whatsapp. 
"Saya ambil hikmahnya aja. Saya tidak pernah berprasangka buruk kepada orang. Semua orang berhak bicara dan yang mereka maksud toh juga bukan saya, " katanya menutup pembicaraan.

Kliping media :

http://citizen6.liputan6.com/read/2586865/kisah-mukidi-petani-kopi-mandiri-dari-lereng-gunung-sumbing?medium=Headline&campaign=Headline_click_6

Selasa, 02 Februari 2016

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung, untuk kelas perdana ini dihadiri oleh rekan-rekan petani dari daerah Kandangan yang terkenal dengan koleksi kopi robustanya.



Pak Mukidi selaku mentor dalam edukasi kopi di Rumah Kopi Mukidi kali ini menyampaikan beberapa point tentang kopi.

Point pertama yang disampaikan adalah tentang Konsep petani Mandiri, penekanan di sini adalah Petani harus membuat himpunan yang nantinya bisa menyokong kekuatan ekonomi petani.

Point kedua tentang budidaya tanaman kopi, terkait dengan pola tanam, cara pemilihan bibit kopi, proses penanaman, pemeliharaan tanaman kopi sampai pada proses panennya.



Point ketiga tentang pengolahan pasca panennya, bagaimana memperlakukan biji kopi dengan baik diawali dengan panen kopi yang harus petik merah (cherry), proses pasca panen bisa dengan proses basah maupun dengan proses natural.

Point keempat adalah memilah dan membuat klasifikasi biji kopi ( Grading ) sehingga menghasilkan biji kopi kualitas terbaik dengan harga yang kompetitif yang tentunya ini yg akan meningkatkan nilai ekonomi dan berdampak pada meningkatnya ekonomi petani.

Point kelima adalah tahapan akhir yaitu tata niaga, bagaimana kopi temanggung bisa dijual dan bersaing dipasaran dengan produk-produk kopi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Peserta edukasi kopi diajari cara melakukan sortasi biji kopi, proses sangrai ( roasting ) dan juga Cupping yaitu tes rasa dari kopi.



Pada kesempatan kali ini, proses cupping kopi dilakukan dengan membuat kopi tubruk arabica dari Lereng Sindoro ( Tlahap ) dan dari Lereng Sumbing yaitu Wonotirto.



Adapun edukasi kopi perdana ini akan berlangsung selama tiga hari yaitu dari tanggal 1 Februari - 3 Februari 2016 yang berlokasi di Rumah Kopi Mukidi Jambon Gandurejo Bulu Temanggung.

Info tentang edukasi kopi bisa kontak via email : kopimukidi@gmail.com atau mention di akun sosial media @kopimukidi @mukidi5758

Sabtu, 26 Desember 2015

HIPMI Temanggung Gelar Festival Kopi Temanggung 2015

HIPMI Temanggung Gelar Festival Kopi Temanggung 2015

kopitemanggung.com, Temanggung -  HIPMI Temanggung Gelar Festival Kopi Temanggung 2015, berlokasi di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung.

Festival Kopi Temanggung 2015
Festival Kopi Temanggung 2015 merupakan gelaran pertama yang diikuti oleh 25 UMKM Pengolah kopi temanggung, dibuka secara resmi oleh Bupati Bambang Sukarno di Pendopo Pengayoman, Hari Jumat (25/12/2015)

Hendri Wicaksono selaku Ketua HIPMI Temanggung menyampaikan bahwa potensi kopi temanggung sangat luar biasa, terutama untuk Robusta dan Arabica.

"Selama ini sebagian kopi Temanggung sudah diekspor, namun potensi tersebut justru belum banyak dikenal oleh masyarakat Temanggung sendiri," katanya.



Hendri berharap dengan digelarnya Festival Kopi ini ingin mengangkat nama Kopi Temanggung agar nantinya menjadi produk unggulan dan menjadi oleh-oleh khas Temanggung.


Menurut Hendri banyak UMKM yang memproduksi kopi dengan merk dagang sendiri dan belum mengangkat nama Kopi Temanggung sendiri.


"Belum bisa seperti kopi Bali, meskipun menggunakan bermacam merek, mereka tetap menyebut kopi Bali baru ada nama merek di bawahnya. Kami inginnya seperti itu, orang ke sini mencari kopi Temanggung," katanya.

Target dari festival kopi temanggung 2015 ini adalah membuat "brand" kopi temanggung terangkat.


Festival kopi yang berlangsung pada 25-27 Desember 2015 tersebut bukan hanya memamerkan produk kopi, tetapi juga ada sarasehan, pelatihan bisnis online, pelatihan prosesing kopi, dan pameran foto.

Bambang Sukarno mengatakan Temanggung merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah.

"Melalui festival ini kami berharap nama kopi Temanggung semakin mendunia," katanya.(den)


Sumber : Antaranews.com

Senin, 09 November 2015

no image

Himpunan Tani Dan Kopi Temanggung

Hujan tidak menyurutkan semangat untuk bertemu, berdiskusi menyusun kekuatan untuk kemajuan bersama. Perjalanan menuju Desa Muncar dari Pringsurat, Candiroto, Bejen, Bulu tak tergoyahkan dengan gerimis, semangat bersama dan ingin tahu banyak tentang kopi ini yang mangantarkan petani dari Pringsurat menuju Muncar.

Sengaja pertemuan itu dipilih di Muncar Gemawang, karena ada petani dari wilayah tersebut yang dapat juara 2 dalam kontes kopi spesialty. Pengalaman berbagi bagaimana memilah kopi hingga mendapatkan juara bisa ditularkan dengan petani lainnya.

Kopi Temanggung dan himpunan tani merupakan satu kesatuan untuk mewujudkan mimpi berikutnya dalam hal meningkatkan ekonomi yang mandiri. Gagasan yang sangat ideal ini bukan persoalan gampang dan tidak cukup ketemu hanya sekali saja.

Pertemuan pertama tentan kopi Temanggung dan Himpunan tani masih berdiskusi konsep dan menyusun Anggaran Dasar. Pertemuan 30 November 2015 merupakan awal paparan konsep kemandirian secara berkelompok. Tentunya tidak cukup disitu masih banyak bertemu untuk membangun kesepahaman bersama tentang kekuatan ekonomi mandiri.

Jumat itu menjadi sejarah awal terbentuknya himpunan tani dan kekuatan ekonomi mandiri. Bertemu sesama petani dengan berbagi pengalaman tentang prosesing kopi. Sukarjan yang mendapat juara 2 dalam kontes spesialty kopi robusta, artinya Kopi Temanggung bisa bergandengan dengan kopi dari daerah lainnya.


Senin, 02 November 2015

Kopi Luwak Temanggung melanglang buana ke Taiwan dan Polandia

Kopi Luwak Temanggung melanglang buana ke Taiwan dan Polandia

Alhamdulillah, ucapan pertama yang keluar ketika mendapat kabar bahwa Kopi Luwak Roasted Bean dari Temanggung langsung diborong habis oleh tamu dari Taiwan dan Polandia, akhirnya Kopi Luwak Temanggung melanglang buana ke Taiwan dan Polandia.

Hal ini berawal dari acara Conference International di Jogjakarta, seorang rekan mengontak untuk minta disediakan sample aneka kopi dari Temanggung, lalu kami siapkan beberapa sample kopi temanggung yang kami punya seperti : Kopi Arabica Lamsi, Kopi Robusta, Kopi Lanang/Peaberry, Kopi Nongko/Excelsa dan Kopi Luwak, baik yang Roasted Bean maupun Kopi Bubuk.

Kopi Luwak yang dibayar dengan Uang Taiwan

Setelah sample dilihat, akhirnya pilihan jatuh pada Kopi Luwak Temanggung dan kami diminta menyiapkan sebanyak 5 Kg Kopi Luwak Roasted Bean, namun karena Stok kopi Luwak kami terbatas, kami hanya bisa memenuhi permintaan sebanyak 4 Kg Roasted bean dengan kemasan per 250 Gram.

Stok Kopi Luwak kami terbatas karena Kopi Luwaknya berasal dari Luwak liar bukan luwak yang dipelihara.

Syukurlah, 4 Kg langsung laris manis dibawa tamu dari Taiwan sebanyak 3 Kg dan Tamu dari Polandia sebanyak 1 Kg.

Semoga Tamu yang membawa Kopi Luwak Temanggung bisa puas dengan Kualitas Kopi Luwak Temanggung, dan melakukan pemesanan kembali.

Selamat menikmati Kopi Temanggung.

Jumat, 30 Oktober 2015

Kopi Ireng Temanggung

Kopi Ireng Temanggung

Kopi hitam atau kopi ireng itu brand yang punya Imam Satoto, alumnus agronomi dari Stemba ini belum lama memproduksi bubuk kopi. Memang belum besar, setelah banyak pengalaman dalam dunia penyajian kopi dengan mesin dan manual.


Kini Imam Satoto mulai memproduksi kopi bubuk dengan brand "KOPI IRENG" tak lain hanya untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang kopi yang baik. Imam begitu panggilan akrabnya memasarkan kopinya masih lewat teman-teman.

Jaringan teman yang banyak akan menambah jaringan marketnya. Imam ketika pergi ke Wonosobo dan Jogja selalu membawa kopi. Imam yang beralamat di Jubug Wanutengah tepatnya sebelah BRI unit Wanutengah, di rumahnya terlihat alat manual untuk sajikan kopi. Bagi yang ingin mencicip kopi ini bisa langsung pesan ke pemiliknya melalu sms ke 0877-1907-0156

Senin, 26 Oktober 2015

Kopi Mantep Robusta Temanggung Pak Besari

Kopi Mantep Robusta Temanggung Pak Besari

Sosoknya memang sudah tua, namun semangatnya muda bukan karena kopi lanang. Besari panggilnya seorang petani kopi dari Desa Prangkoan ini mempunyai mimpi untuk bisa meningkatkan kesejahteraan kelompoknya. KUB Ngudi Mulyo itulah kelompok yang diembannya.

Kopi Mantep itulah sebuah produk yang jadi andalannya. Bukan tidak ada cerita Dia memberi nama produknya, tapi itu mempunyai makna yang luar biasa. Keraguan menerima bantuan alat lengkap mulai dari huller pulper, pengering, alat sangrai, grinder sampai pada kemasan. Keraguan itu dijawabnya dengan banyak pertimbangan mulai dari banyak hal sehingga dia menjawabnya dengan mantap mau menerimanya.

Kemantapan menerima itu sehingga jadi brand KOPI MANTEP. Jenis robusta ini ikut mewarnai tentang produk olahan kopi temanggung. Besari dalam kontes kopi yang diadakan AEKI yang ke 7 masuk dalam 10 besar kopi robusta, ini membuktikan keseriusannya untuk memajukan perkopian Temanggung.

Dalam banyak hal kopi yang diproduksi Besari dengan kelompoknya ini selalu mengikuti acara yang diadakan Pemda Temanggung dalam acara pameran seperti Temanggung fair atau lainnya. Di kegiatan desa setempat kopi mantep juga ikut memeriah acara dengan icip gratis terlihat dalam lomba desa binaan. Besari terlihat menyajikan kopi dengan alat seadanya, "yang penting berani tampil, sehingga akan tahu kekurangannya,"katanya.

Kopi Mantep ini banyak yang mengakuinya mulai dari rasanya hingga aromanya. Mantap rasanya dan aromanya itulah kopi Temanggung. Beberapa pejabat diwilayah Kecamatan Bejen Temanggung sudah mengakui produk milik pak Besari ini, anda penasaran silakan order langsung ke 082136134085
Kopi Stlerep Purwosari Temanggung

Kopi Stlerep Purwosari Temanggung


Stlerep itu nama sebuah perbukitan di wilayah Temanggung tepatnya di Kecamatan Wonoboyo. Kopi Stlerep merk ini milik Supriyono, Gelangan Gunung Purwosari. Kopi Temanggung Stlerep ada arabika dan robusta, milik sendiri dan petani sekitar lereng Stlerep.
Supriyono menanam kopi sudah lama bahkan, ada kebunnya yang sudah 9 tahun tidak memakai pupuk kimia. Dia mengolah kopinya ada yang olah basah dan natural, proses sortasi manual tetap dilakukannya.

Olahan kopi jadi berupa bubuk arabika dan robusta, produk andalannya adalah kopi lanang. Tidak hanya itu Supriyono juga memproduksi kopi bubuk luwak. Kopi luwak ini dihasilkan dari luwak piaraan. Ketika penulis datang dirumahnya terlihat Supriyono sedang memandikan luwak kecilnya.

Masuk ruang tamu, terlihat biji - biji kopi yang sudah disortasi dan dikemas dalam plastik 1kg, hingga 5kg. Biji kopi mentah tersebut juga dijualnya ketika ada orang yang mau beli. Terlihat daftar harga kopi seduh per cup diatas meja, artinya orang datang kesitu minum dan membayarnya. Harga yang ditawarkan tidak mahal bagi kalangan penikmat kopi.

Bagi yang penasaran dengan produk dan mau menikmati silakan datang melihat indahnya pemandangan Desa Purwosari. Kopi Temanggung banyak cerita akan didapatkan dari Supriyono dan Stlerepnya.


Minggu, 25 Oktober 2015

Pemprosesan Kopi setelah Panen Kopi

Pemprosesan Kopi setelah Panen Kopi

Temanggung kota kecil dilereng G. Sumbing dan Sindoro banyak potensi perkebunan yang dikenal hingga sampai mancanegara. Tembakau Srinthil termahal mempunyai cerita istimewa, bagi petani Temanggung. Kopi Temanggung juga terkenal dalam beberapa kontes kopi selalu mendapatkan kejuaraan.

Cerita kopi tentunya harus mengenal tahapan menjadikan kopi baik. Salah satunya adalah paska panen kopi. Perlakuan usai panen adalah memprosesnya lebih lanjut. Banyak pelakuan dalam proses, proses alami atau natural proses, proses basah, dan dalam perkembangannya banyak proses lainnya.

Prosesing kopi ini mulai dari natural dan lainnya, akan berpengaruh di rasa kopi. Proses alami atau natural kopi dipetik merah, langsung dijemur dengan kulitnya. Proses natural ini keringnya lama karena masih ada kulit luarnya. 

Proses basah, kopi dipetik merah dan dikupas dengan alat huller untuk memisahkan kulit luar dan biji kopi yang masih ada kulit tanduknya. Prosesnya pengelupasan itu mengunakan air yang langsung ke mesin huller. Tahapan selanjutnya kopi difermentasi. Dalam fermentasi ada yang menggunakan air dan fermentasi kering tanpa air. 

Dua proses ini sudah banyak juga dilakukan petani kopi di Temanggung. Proses basah banyak dilakukan pada kopi arabika. Sedangkan robusta banyak dilakukan natural.

Kamis, 22 Oktober 2015

Robusta Dan Arabika Temanggung

Robusta Dan Arabika Temanggung

Kabupaten yang mempunyai dua gunung ini juga mempunyai potensi tentang kopi, tak lain itulah Temanggung. Robusta ada pada beberapa sentra mulai dari Kecamatan Pringsurat, Kranggan, Kaloran, Kandangan, Jumo, Gemawang, Candiroto, Bejen, Wonoboyo. Untuk Arabika terletak pada dataran tinggi Temanggung namun populasi tanaman tidak seperti robusta, masih banyak ditanam berdampingan dengan Tembakau. 

Menanam kopi arabika sudah banyak yang minat walaupun masih kecil, sebagai pembatas antar kebun satu dengan lainnya. Arabika tumbuh pada dataran 800 dpl keatas, bahkan didalam hutan lindung yang dikelola Perhutani sudah tanam arabika semua. Potensi didalam hutan itu sangat luar biasa dengan luasan kisaran 5000 ha, namun populasinya per ha paling 400 batang karena berpaduan dengan tanaman milik Perhutani. Potensi ini jadi luar biasa ketika nanti dikelola dengan sebaik-baiknya. 

Bahkan kini Arabika Temanggung sudah muncul tetang IG yaitu indikasi geografis tentang kopinya. IG ini menceritakan asal usul arabika dari wilayahnya, dalam buku IG itu juga ada score kopi dari wilayah desa lereng Sumbing dan Sindoro. 

Robusta ada informasi IG nya dalam proses, namun kopinya sudah luar biasa potensinya. Kebanyakan Robusta Temanggung dibawa 800dpl. Baik arabika dan robusta Temanggung sudah memilik nama dalam dunia perkopian, karena sudah dalam juara dalam kontes-kontes kopi spesialti, artinya Temanggung kopinya juga dapat pengakuan dari dalam negeri maupun luar negeri.