Tentang Kami

Tentang Kami

Sabtu, 10 September 2016

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung

Siklus Empat Tahunan Kopi Robusta Temanggung, Robusta Temanggung merupakan Komoditas utama di Temanggung mengungguli produktifitas Kopi Arabika terutama Excelsa.

Namun tahun ini diprediksi panen Robusta Temanggung akan berkurang dikarenakan pada saat musim berbunga tahun lalu mengalami kekeringan sehingga berpengaruh pada produksi kopi saat musim panen.

Pada beberapa lokasi, seperti Candiroto dan Gemawang sudah mulai panen kopi Robusta, dan diakui oleh petani kopi Temanggung kuantitas hasil kopi secara keseluruhan, baik Robusta maupun Arabika Temanggung mengalami penurunan, namun tidak begitu signifikan.

Namun ada berkah juga yang menghampiri petani kopi Temanggung, terutama untuk pemilik kebun Kopi Robusta, karena saat ini mengalami siklus empat tahunan.



Apakah itu Siklus tahunan? yaitu tahun ini saat biji kopi sudah mulai memerah siap panen, batang-batang kopi Robusta mulai bermunculan kembali bunga kopi yang artinya begitu musim panen ini usai akan disusul oleh panen kedua dari berkah siklus empat tahunan ini, namun juga dilanda was-was karena curah hujan sudah mulai tinggi pada awal bulan September ini.

Semoga saja panen kopi kali ini bisa membawa berkah petani kopi, dan Siklus empat tahunan Kopi Robusta Temanggungpun akan membawa berkah bagi petani.

Sabtu, 27 Agustus 2016

no image

Kisah Mukidi, Petani Kopi Mandiri dari Lereng Gunung Sumbing

Sejak pagi, Jumat, 26 Agustus 2016 beredar cerita humor dengan sosok Mukidi yang menjadi aktornya. Dalam cerita tersebut sosok Mukidi digambarkan sebagai laki-laki dari Cilacap yang cerdas, kocak, dan menggemaskan.

Efek dari viralnya cerita tersebut sampai juga kepada seseorang yang bernama sama, Mukidi. Bedanya, laki-laki berusia 42 tahun ini adalah seorang pejuang lingkungan dari lereng Gunung Sumbing, Jawa Tengah.

Sepuluh tahun lalu, daerah lereng Gunung Sumbing banyak lahan kritis. Melihat kondisi tersebut, Mukidi tergerak untuk menghijaukan kembali lahan gersang di daerahnya, Wonotirto

Laki-laki ini lalu mengajak teman-teman sesama petani untuk mengubah cara bercocok tanam yang dilakukannya secara turun-temurun . Selama ini para petani hanya menanam satu jenis tanaman berdasarkan musim. Mukidi mengenalkan sistem bercocok tanam dengan tumpang sari.
Selain menanam tanaman musiman seperti cabai atau tembakau, lahan-lahan petani juga ditanami tanaman keras seperti kopi atau durian.

Melalui telepon, laki-laki yang pernah menjadi nomine Liputan6 Awards ini mengatakan, selain ingin menyelamatkan lahan kritis, ia juga ingin mewujudkan petani mandiri di daerahnya. Usahanya itu bukan tanpa tantangan. Menurut dia, petani tak paham konsep yang ia tawarkan, tapi mereka hanya melihat fakta.

Karena itu, sejak empat tahun lalu Mukidi berusaha memberi contoh kepada para petani di sekitarnya, mulai dari bercocok tanam secara tumpang sari dan dengan menanami kopi, mengolah hasilnya, sampai menjualnya dalam bentuk kemasan.

Perjuangannya selama empat tahun kini telah membuahkan hasil. Saat ini Mukidi telah berhasil menjual kopinya dengan merek “Kopi Mukidi”. Namun sampai saat ini Mukidi baru bisa melayani pemesanan secara online melalui akun Twitter dan Instagramnya @kopimukdi

Setiap hari ia tak pernah lelah mengajak para petani yang dijumpainya untuk mengikuti jejaknya. Ia pun tak segan memberikan workhshop atau pelatihan bagaimana menjadi seorang petani yang mandiri, sehingga tingkat ekonominya membaik.

Tak hanya kepada para petani, ia pun berkolaborasi dengan salah satu sekolah menengah mengkampanyekan cara memelihara lingkungan dengan melakukan penghijauan dan bercocok tanam tumpang sari. Melalui akun media sosial ia mengajak kepada semuafollower-nya untuk melakukan hal yang sama.

Menghadapi joke "Mukidi" yang viral, ia merasa geli. Banyak rekan dan handai taulan yang me-mention dirinya di Twitter, tapi lebih banyak yang menyapanya melalui Whatsapp. 
"Saya ambil hikmahnya aja. Saya tidak pernah berprasangka buruk kepada orang. Semua orang berhak bicara dan yang mereka maksud toh juga bukan saya, " katanya menutup pembicaraan.

Kliping media :

http://citizen6.liputan6.com/read/2586865/kisah-mukidi-petani-kopi-mandiri-dari-lereng-gunung-sumbing?medium=Headline&campaign=Headline_click_6

Sabtu, 14 Mei 2016

no image

Kopi Arabica Wonotirto Temanggung, Masuk Nominasi Juara pada Kontes Kopi di SCAA Expo 2016 USA

Kabar menggembirakan datang dari helatan SCAA (Speciality Coffee Association of America) Expo di Atlanta Amerika Serikat pada tanggal, 14 - 17 April 2016.

Ajang kejuaraan cita rasa kopi yang pertama kali diikuti oleh Ayi adalah Jakarta International Expo pada Nopember 2015, dimana pada event tersebut Kopi milik Ayi berhasil meraih nilai terbaik 1 (85,3) dan terbaik ke 2 (83,5). Dari hasil kejuaraan tersebut mulailah Kopi milik Ayi dikenal secara dikalangan pencinta kopi.
Selanjutnya sekitar awal tahun 2016 pihak Kementerian Perdagangan RI yang di didukung oleh  Caswells Coffeeyaitu lembaga penjamin mutu produk kopi dengan sertifikat standar Specialty Coffee Association of America (SCAA), menyeleksi kualitas produk kopi dari berbagai daerah di Indonesia yaitu sebanyak 74 sampel kopi, yang hasilnya nanti akan  diikutkan dalam Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 Tanggal 14-17 April 2016 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS). 
Dari 74 sample tersebut telah terpilih 20 besar sample dengan skor teratas akan dipergunakan di beberapa aktivitas di paviriun Indonesia dan Standar Specialty Coffee Association of America (SCAA) 2016, yaitu kopi: 1. Gunung Puntang; 2. Mekar Wangi; 3. Manggarai; 4. Malabar Honey; 5. Atulintang; 6. Toraja Sapan, 7. Bluemoon Organic, 8. Gayo Organic, 9. Java Cibeber, 10. Kopi Catur Washed; 11. West Java Pasundan Honey, 12. 12. Pantan Raya; 13. Arabica Specialty Gayo; 14. Arabica Toraja, 15. Golawa; 16. Redelong; 17. Andungsari; 18. Ende; 19. Kopi Catur Hinay; 20. Temanggung

"Kopi terbaik Indonesia ini akan menjadi sorotan utama dari lebih dari 12 ribu pengunjung SCAA Expo 2016. Dalam acara ini, Indonesia dinobatkan sebagai portrait country (PC)," tutur Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/4).
"Sebagai PC, Indonesia akan memantapkan branding sebagai pemilik kopi terbaik di dunia yang lolos seleksi standar tinggi yang ditetapkan SCAA. Tidak semua negara mendapatkan kesempatan ini, karena hanya negara penghasil kopi (grower) yang bisa menjadi PC," tegasnya.
Sumber : Humas Kementerian Perdagangan.


Selasa, 02 Februari 2016

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung

Kelas Perdana : Edukasi Kopi di Rumah Kopi Mukidi Temanggung, untuk kelas perdana ini dihadiri oleh rekan-rekan petani dari daerah Kandangan yang terkenal dengan koleksi kopi robustanya.



Pak Mukidi selaku mentor dalam edukasi kopi di Rumah Kopi Mukidi kali ini menyampaikan beberapa point tentang kopi.

Point pertama yang disampaikan adalah tentang Konsep petani Mandiri, penekanan di sini adalah Petani harus membuat himpunan yang nantinya bisa menyokong kekuatan ekonomi petani.

Point kedua tentang budidaya tanaman kopi, terkait dengan pola tanam, cara pemilihan bibit kopi, proses penanaman, pemeliharaan tanaman kopi sampai pada proses panennya.



Point ketiga tentang pengolahan pasca panennya, bagaimana memperlakukan biji kopi dengan baik diawali dengan panen kopi yang harus petik merah (cherry), proses pasca panen bisa dengan proses basah maupun dengan proses natural.

Point keempat adalah memilah dan membuat klasifikasi biji kopi ( Grading ) sehingga menghasilkan biji kopi kualitas terbaik dengan harga yang kompetitif yang tentunya ini yg akan meningkatkan nilai ekonomi dan berdampak pada meningkatnya ekonomi petani.

Point kelima adalah tahapan akhir yaitu tata niaga, bagaimana kopi temanggung bisa dijual dan bersaing dipasaran dengan produk-produk kopi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Peserta edukasi kopi diajari cara melakukan sortasi biji kopi, proses sangrai ( roasting ) dan juga Cupping yaitu tes rasa dari kopi.



Pada kesempatan kali ini, proses cupping kopi dilakukan dengan membuat kopi tubruk arabica dari Lereng Sindoro ( Tlahap ) dan dari Lereng Sumbing yaitu Wonotirto.



Adapun edukasi kopi perdana ini akan berlangsung selama tiga hari yaitu dari tanggal 1 Februari - 3 Februari 2016 yang berlokasi di Rumah Kopi Mukidi Jambon Gandurejo Bulu Temanggung.

Info tentang edukasi kopi bisa kontak via email : kopimukidi@gmail.com atau mention di akun sosial media @kopimukidi @mukidi5758