Tentang Kami

Tentang Kami

Minggu, 10 Desember 2017

no image

SOP Standart Operational Procedure Green Bean menurut IG Robusta Temanggung

Dibawah ini dijelaskan mengenai standar operasional prosedur (SOP) Indikasi Geografis pengolahan kopi robusta Temanggung. Pengolahan biji kopi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pengolahan basah giling kering, pengolahan kering gelondong kering, dan pengolahan kering pecah kulit. Setiap langkah pada setiap macam pengolahan berbeda-beda.
Pada pengolahan basah giling kering (Wet process dry hulling), beberapa langkah yang harus ditempuh, antara lain :
Tahap panen, persiapkan sarana panen dengan baik dan bersih, panen harus dilakukan dengan memilih buah yang dipetik lakukan hanya pada buah yang telah matang atau merah saja. Pisahkan buah dari buah hijau, buah kering, kotoran, dll. Batas minimum kopi buah merah segar sehat yang akan diolah adalah 95 %. Harus menjaga kebersihan buah. Jangan menyimpan buah matang karena dapat membusuk, lakukan pengupasan kulit pada hari yang sama.
Pengupasan kulit buah : sebelum dikupas, buah merah dirambang dalam air, dan periksa supaya bebas dari batu, besi dan benda lain. Segera kupas kulit buah merah segar dengan menggunakan mesin pulper. Setel mesin pulper sampai hasil pengupasan baik, tidak pecah, bagian kopi tidak tercampur dengan kulit, dan kulit tidak ikut tercampur dengan biji kopi. Pisahkan kulit yang berwarna merah yang ikut pada biji kopi berkulit tanduk.
Tahap penjemuran, pengeringan kopi merupakan tahap yang paling kritis untuk mendapatkan mutu fisik dan citarasa yang baik. Apabila ada kesalahan pada tahap ini, akan merusak mutu hasil. Baiknya menggunakan alas terpal plastik bersih, lantai jemur dari semen. Untuk menghindari serangan jamur dan mikroba lain, pada tahapan ini kopi harus dibolak balik secara rutin setiap 1-2 jam sekali. Pada malam hari, tutuplah kopi dengan terpal. Kopi harus terhindar dari tetesan air atau hujan. Penjemuran dihentikan apabila kadar air sudah mencapai 12 % atau kurang. Biji kopi berkulit tanduk kering selanjutnya dapat disimpan atau dikirim ke eksportir.
Selanjutnya adalah tahapan pengemasan dan penyimpanan biji kopi HS. Pada tahapan ini, kopi yang akan diambil oleh pembeli biasanya dalam bentuk kopi berkulit tanduk kering dengan kadar air 12 %. Pengemasan dilakukan dengan karung plastik baru atau bersih dan bebas dari bau menyengat. Penyimpanan sementara dilakukan pada gudang yang bersih, bebas bau menyengat, bebas asap, bebas puntung rokok dan obat nyamuk, serta tidak lembab. Pada saat penyimpanan, gunakan palet kayu dibawah tumpukan karung untuk menghindari kelembaban dari permukaan lantai, dan jangan sampai menyentuh dinding tembok.
Penggilingan biji kopu HS kering dilakukan untuk menghilangkan kulit tanduk dengan menggunakan mesin huller kopi HS kering. Sebaiknya siapkan mesin penggiling yang dapat berfungsi dengan baik, dan lakukan pengecekan kembali kadar air biji kopi sebelum digiling (12%). Lakukan penyetelan mesin dengan baik untuk menghindarkan terjadinya biji pecah yang berlebihan. Pengontrolan hasil penggilingan harus dilakukan secara rutin, hentikan segera apabila terjadi biji pecah terlalu banyak, dan lalukan penyetelan ulang mesin yang digunakan.
Tahapan selanjutnya yaitu pemilahan ukuran dan sortasi biji. Biji kopi yang akan diekspor harus memenuhi persyaratan mutu kopi ekspor SNI 01-2907-2008. Jika dikehendaki ayak biji menurut ukuran besar, sedang dan kecil dengan susunan ayakan dengan diameter lubang yang berbeda-beda. Sortasi biji-biji cacat dilanjutkan dengan menggunakan tangan untuk mencapai kelas mutu yang dikehendaki.
Langkah terakhir adalah pengemasan dan penyimpanan kopi biji. Kemas biji kopi seberat 60 kg dalam karung baru yang telah diberi label, sesuai dengan SNI di atas. Gunakan karung baru yang food grade bebas minyak mineral, beri label dengan tinta larut air. Simpan sementara kopi dalam gudang bersih, bebas bau menyengat, bebas puntung rokok dan obat nyamuk, serta tidak lembab. Gunakan palet kayu dibawah tumpukan karung untuk menghindari kelembaban dari permukaan lantai.
Pada pengolahan kering, gelondong kering, tahapan yang harus dilalui adalah :
Tahap panen, sebaiknya persiapkan sarana panen dengan baik dan bersih seperti wadah buah, tangga, lembaran plastik, dan kantong untuk buah kering, hitam dan cacat. Untuk dapat diolah dengan baik, maka panen harus dilakukan secara pilih. Selalu menjaga kebersihan buah, jangan menyimpan buah matang karena dapat membusuk, segera kupas pada hari yang sama.
Proses penjemuran dilakukan dengan benar, karena tahapan ini merupakan tahapan yang paling kritis, apabila ada kesalahan pada tahap ini akan merusak mutu hasil. Menggunakan alas terpal plastik bersih, lantai jemur dari semen. Untuk menghindari serangan jamur dan mikroba lain kopi harus dibolak balik secara rutin setiap 1-2 jam. Pada waktu awal pembalikan harus lebih sering karena kopi masih sangat basah. Pada malam hari, kopi ditutup menggunakan terpal, dan menghindarkan kopi dari tetesan air atau hujan. Penjemuran kopi dihentikan apabila kadar air sudah mencapai 12% atau kurang.
Tahap penyimpanan kopi gelondong kering, simpan sementara pada gudang yang bersih dengan menggunakan palet kayu dibawah tumpukan karung untuk menghindari kelembaban dari permukaan lantai, dan jangan sampai menyentuh dinding tembok.
Penggilingan kopi dari gelondong kering dilakukan untuk menghilangkan kulit dengan menggunakan mesin huller. Siapkan mesin penggiling yang dapat berfungsi dengan baik, bersihkan bagian dalam dan luar mesin sebelum digunakan. Lakukan pengecekan kembali kadar air biji kopi sebelum digiling. Lakukan penyetelan mesin dengan baik untuk menghindarkan terjadinya biji pecah yang berlebihan. Pengontrolan hasil penggilingan harus dilakukan secara rutin, hentikan segera jika terjadi biji pecah terlalu banyak dan lakukan penyetelan ulang mesin yang digunakan.
Tahap yang kelima adalah pemilahan ukuran dan sortasi biji. Biji kopi yang akan diekspor harus memenuhi persyaratan mutu kopi ekspor. Jika dikehendaki ayak biji menurut ukuran besar, sedang dan kecil dengan susunan ayakan dengan diameter lubang yang berbeda-beda. Sortasi biji-biji cacat dilanjutkan dengan menggunakan tangan untuk mencapai kelas mutu yang dikehendaki.
Langkah terakhir adalah pengemasan dan penyimpanan kopi biji. Kemas biji kopi seberat 60 kg dalam karung baru yang telah diberi label, sesuai dengan SNI di atas. Gunakan karung baru yang food grade bebas minyak mineral, beri label dengan tinta larut air. Simpan sementara kopi dalam gudang bersih, bebas bau menyengat, bebas puntung rokok dan obat nyamuk, serta tidak lembab. Gunakan palet kayu dibawah tumpukan karung untuk menghindari kelembaban dari permukaan lantai.
Pada pengolahan kering, pecah kulit melalui beberapa tahap, antara lain :
Tahap panen, sebaiknya persiapkan sarana panen dengan baik dan bersih seperti wadah buah, tangga, lembaran plastik, dan kantong untuk buah kering, hitam dan cacat. Untuk dapat diolah dengan baik, maka panen harus dilakukan secara pilih. Selalu menjaga kebersihan buah, jangan menyimpan buah matang karena dapat membusuk, segera kupas pada hari yang sama.
Proses penjemuran dilakukan dengan benar, karena tahapan ini merupakan tahapan yang paling kritis, apabila ada kesalahan pada tahap ini akan merusak mutu hasil. Menggunakan alas terpal plastik bersih, lantai jemur dari semen. Untuk menghindari serangan jamur dan mikroba lain kopi harus dibolak balik secara rutin setiap 1-2 jam. Pada waktu awal pembalikan harus lebih sering karena kopi masih sangat basah. Pada malam hari, kopi ditutup menggunakan terpal, dan menghindarkan kopi dari tetesan air atau hujan. Penjemuran kopi dihentikan apabila kadar air sudah mencapai 12% atau kurang.
Penggilingan kopi dari gelondong kering dilakukan untuk menghilangkan kulit dengan menggunakan mesin huller. Siapkan mesin penggiling yang dapat berfungsi dengan baik, bersihkan bagian dalam dan luar mesin sebelum digunakan. Lakukan pengecekan kembali kadar air biji kopi sebelum digiling. Lakukan penyetelan mesin dengan baik untuk menghindarkan terjadinya biji pecah yang berlebihan. Pengontrolan hasil penggilingan harus dilakukan secara rutin, hentikan segera jika terjadi biji pecah terlalu banyak dan lakukan penyetelan ulang mesin yang digunakan.
Tahap selanjutnya adalah pemilahan ukuran dan sortasi biji. Biji kopi yang akan diekspor harus memenuhi persyaratan mutu kopi ekspor. Jika dikehendaki ayak biji menurut ukuran besar, sedang dan kecil dengan susunan ayakan dengan diameter lubang yang berbeda-beda. Sortasi biji-biji cacat dilanjutkan dengan menggunakan tangan untuk mencapai kelas mutu yang dikehendaki.
Langkah terakhir adalah pengemasan dan penyimpanan kopi biji. Kemas biji kopi seberat 60 kg dalam karung baru yang telah diberi label, sesuai dengan SNI di atas. Gunakan karung baru yang food grade bebas minyak mineral, beri label dengan tinta larut air. Simpan sementara kopi dalam gudang bersih, bebas bau menyengat, bebas puntung rokok dan obat nyamuk, serta tidak lembab. Gunakan palet kayu dibawah tumpukan karung untuk menghindari kelembaban dari permukaan lantai. (Stl.Bppd)

Senin, 09 Oktober 2017

Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017

Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017

Penyelenggaraan kali ini sudah memasuki tahun ke 9, dan Robusta Temanggung kembali masuk Finalis Kontes Kopi Specialty 2017 untuk kategori Robusta. 

Event ini sudah dimulai sejak tahun 2018, KKSI Pertama kali diselenggarakan AEKI tahun 2008 sebagai program untuk pemantapan dan pengembangan produksi kopi spesialti. Pencananangan The 1st Indonesia Specialty Coffee Contest 2008 di tandatangani oleh Menteri Perindustrian RI, Bapak Fahmi Idris.


Tujuan KKSI adalah inventarisasi karakteristik mutu fisik dan citarasa kopi spesialti dari seluruh Indonesia; Memilih kopi spesialti dari seluruh Indonesia hasil panen tahun kontes kopi berlangsung yang memiliki mutu fisik dan citarasa terbaik; Mendukung pemantapan dan pengembangan produksi kopi spesialti di Indonesia untuk pasar ekspor dan pasar domestik. Mendorong lahirnya kopi-kopi spesialti yang berkualitas dan bercitarasa baik agar dapat terus mempertahankan citarasanya; dan dapat meningkatkan nilai jual kopi Indonesia didalam dan mancanegara.


Kopi Robusta Temanggung yang masuk Finalis bersama dengan 13 Finalis lain dari berbagai Wilayah ini, berikut ini yang masuk finalis dari Robusta Temanggung.
1. Deddy Yono Farahman, Maluwih RT 01/05 Gesing Kec. Kandangan Kab. Temanggung
2. Ds. Gunung Payung RT 10/02 Kec. Candiroto Temanggung
3. Kopi Temanggung, Ds. Gunung Payung RT 10/02 Kec. Candiroto Temanggung
Ada Tiga finalis yang masuk dan 2 diantaranya diajukan dari satu wilayah yang sama, untuk tahun ini kopi Arabika Temanggung tidak diikutsertakan dikarenakan keterbatasan stok, seperti yang sama-sama diketahui, produksi kopi arabika temanggung tahun 2017 ini turun hingga 70% dan penurunan produktifitas kopi sejatinya juga terjadi di daerah lain.

Semoga siapapun nanti yang juara di Kontes Kopi Specialty Indonesia tahun 2017 di Bali, akan semakin mengangkat pamor kopi Nusantara.

Bravo kopi temanggung, Bravo kopi Indonesia.

Selasa, 03 Oktober 2017

Festival Kopi Temanggung 2017 ajang Pameran Aneka Produk Kopi Khas Temanggung

Festival Kopi Temanggung 2017 ajang Pameran Aneka Produk Kopi Khas Temanggung

Temanggung- Festival Kopi Temanggung 2017 ajang Pameran Aneka Produk Kopi Khas Temanggung yang kali ini kembali bertempat di Gedung Pemuda Kowangan seperti tahun lalu, tanggal pelaksanaan hari Jumat-Minggu, 20-22 Oktober 2017.

Aneka Produk Rumah Kopi Temanggung siap memeriahkan Festival Kopi Temanggung

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan pada siang hari setelah sholat jumat dan akan ditutup pada minggu malam pukul 21.30.

Beberapa acara yang akan diselenggarakan diantaranya :
1. Nobar Gerobak Daring, yaitu film dokumenter yang meliput para penggiat ekonomi mikro memasarkan produknya melalui media Online ( Internet )
2. Sarasehan dan Diskusi tentang UMKM dan Kopi Temanggung
3. Lomba Mewarnai untuk anak-anak TK
4. Uji Citarasa Kopi Temanggung
5. Lomba Barista yang akan diikuti oleh penggiat kopi dan petani kopi di Temanggung
6. Lelang kopi Temanggung untuk menarik minat pembeli luar Temanggung.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, 2015 dan 2016. Festival Kopi Temanggung ini diharapkan akan semakin membangkitkan gairah penggiat dan petani kopi Temanggung untuk memproduksi dan menghasilkan produk kopi yang memiliki daya saing dan siap Go International bersaing dengan aneka kopi terbaik dari berbagai wilayah di Indonesia dan Dunia tentunya.

Selama Festival pengunjung bisa menikmati aneka sajian kopi dari berbagai stand yang tersedia, kurang lebih akan ada 40 stand penggiat dan petani kopi yang akan memanjakan lidah penikmat kopi yang berkunjung, juga tentunya bisa membeli kopi untuk menjadi oleh-oleh.

Festival Kopi Temanggung juga diharapkan menjadi agenda tahunan yang dapat menarik wisatawan lokal dan manca ke Temanggung sehingga menggerakkan roda perekonomian Temanggung dari sisi Pariwisatanya.



Rumah Kopi Temanggung akan kembali berpartisipasi menggelar lapak di Festival kali ini, Kami akan mengkreasikan konsep berbeda selama Pameran, ada beberapa agenda yang akan didesain di Stand Rumah Kopi Temanggung, rencana jadwal di stand kami sebagai berikut :

1. Jumat; Pengenalan aneka kopi temanggung dengan metode seduh tubruk
2, Sabtu; Pengenalan cara seduh dengan manual Brewing part 1: Frenchpress dan Vietnam Drip
3. Minggu; Pengenalan cara seduh dengan Manual Brewing part 2 : V60 Dripper dan Mokapot

Sehingga diharapkan pengunjung yang hadir di Stand Rumah Kopi Temanggung bisa menentukan alat dan metode apa yang disukai untuk dapat menikmati kopi sesuai selera, karena seperti jargon kami " Cinta bisa bermula dari Secangkir Kopi".

Sampai jumpa di Festival Kopi Temanggung 2017 ya.

Kamis, 17 Agustus 2017

Jual Kopi Arabika Temanggung

Jual Kopi Arabika Temanggung

Kami, Rumah Kopi Temanggung Jual Kopi Arabika Temanggung. Adapun Kopi Arabika yang kami miliki berasal dari berbagai wilayah di Temanggung.



Beberapa koleksi kami yang bisa anda miliki yaitu

1. Arabika Sumbing, Penamaan sesuai dengan wilayah tanamnya yaitu diseputaran lereng Gunung Sumbing, dengan ketinggian tanam mulai dari 900mdpl - 1400mdpl.
2. Arabika Sindoro, kopi ini berada di Lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian tanam antara 1000mdpl - 1600mdpl
3. Arabika Prau, merupakan kopi arabika yang ditanam di wilayah gunung prau yang berbatasan dengan kabupaten Wonosobo dan Kendal, ketinggian tanam ada diseputaran 900mdpl - 1200mdpl.

Untuk taste notes dari ketiga jenis Arabika ini yaitu :
1. Arabika Sumbing; Acidity lebih dominan daripada Sindoro dan Prau, Fruity juga muncul
2. Arabika Sindoro : Acidity lebih ringan, bitternessnya lebih menonjol, ada aroma tembakau yang muncul, yang aroma tembakau ini juga muncul di Arabika Sumbing
3. Arabika Prau : Acidity juga lebih ringan dari Sumbing, namun lebih terasa daripada Sindoro, ada aroma brown sugar yang sangat kuat, ditambah aroma rempah-rempahnya menambah nikmatnya citarasa kopi Arabika Prau ini.

Untuk Pricelist bisa klik Daftar Harga.

Minggu, 13 Agustus 2017

Kopi Temanggung sudah diexport ke Australia

Kopi Temanggung sudah diexport ke Australia

Pemain lokal Kopi Temanggung menyatakan kopi temanggung sudah diexport ke Australia, walau saat ini masih dalam jumlah terbatas. Wali Limbung Coffee yang menggawangi proses export kopi tersebut menyampaikan bahwa proses export ke Australia lumayan rumit, namun saat sample yang dikirim memenuhi kriteria, pihak WLC ( Wali Limbung Coffee ) merasa senang.

Pada export perdana ini masih dalam tahap penjajakan pasar, karena seperti diketahui di Australiapun banyak pelajar Indonesia yang rindu akan kopi-kopi Indonesia.

Adapun pangsa pasar export tersebut menyasar wilayah perkotaan yang merupakan pusat pendidikan dan pusat perekenomian.

image by : Sedoeloer Coffee Temanggung


Sasaran export lainnya adalah negara Qatar, Taiwan, Jerman, Korea, dan Singapura. "Penikmat kopi itu sulit berganti ke kopi yang lain, tetapi biasanya mereka penasaran mencoba kopi yang baru. Saya berharap begitu menikmati kopi arabika Temanggung mereka cocok dan terus memilih kopi arabika Temanggung," seperti yang diutarakan oleh Purwogiri manager pemasaran dari Wali Limbung Coffee.

Giri menambahkan, Taiwan dan Qatarpun sudah menjadi sasaran export kopi produksi dari WLC dengan jumlah yang masih terbatas dan berharap kedepannya permintaan akan semakin meningkat seiring akan semakin banyaknya orang yang mengenal, mencicipi dan menyukai kopi Temanggung.

Bagaimana sih kiatnya bisa melakukan export perdana kopi ke Australia, hal ini tidak lepas darikenalan warga australia yang penasaran untuk menikmati kopi Arabika Temanggung, setelah mencicipi dan mengaku suka lalu meminta dikirimi dan teman-teman pengusaha kopi australia turut memesan. "Export mulai bulan Juli dan akan terjadwal dua kali dalam sebulan". pungkas Giri.

Kamis, 06 Juli 2017

Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan

Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan

Apakah ada Manfaat kopi untuk menjaga kesehatan, Berdasarkan beberapa penelitian yang bahkan lebih dari 19000 penelitian tentang kopi menyimpulkan bahwa kopi lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya.

Namun sebelumnya perlu diketahui juga persyaratan utama untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kopi, yaitu harus black coffee / kopi pahit tanpa pemanis.

Point pentingnya kopi menjadi sumber utama penghasil antioksidan, dari penelitian yang dilakukan beberapa manfaat yang diperoleh diantaranya : mengurangi resiko penyakit Parkinson 80%, resiko kanker usus 25%, Resiko Sirosis Hati 80%, dan juga mengurangi resiko batu empedu.

Biji kopi mengandung antioksidan yang dapat merusak penyakit yang disebut quinines dan khasiatnya makin berlipat ketika sudah melalui proses pemanggangan (Roast Bean), dan di Amerika bahkan jadi sumber antioksidan utama.

Jenis antioksidan ini bekerjasama dengan Magnesium yang ditemukan secara alami didalam kopi akan mempengaruhi kadar gula darah dan bertanggung jawab untuk menghambat penyakit Diabetes type 2.



Berapa dosis yang dianjurkan? disarankan yaitu 3 cup ( @100ml ) per hari, tanpa pemanis dan susu, karena ketika ditambah perasa, pemanis dan susu maka akan meningkatkan kadar kalori yang malah efeknya menjadi kurang bagus untuk kesehatan, jadi mulailah dicoba untuk konsumsi kopi pahitan setiap harinya.

Perlu diperhatikan adalah untuk wanita hamil, untuk mengurangi konsumsi kopi terlebih dahulu.

Selasa, 04 Juli 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017

Kopi Temanggung di World Of Coffee Budapest 2017 merupakan ajang keikutsertaan Indonesia dalam mengenalkan kopi-kopi Specialty di Indonesia.

Kopi Temanggung yang terdiri dari Arabika dan Robusta ikut memeriahkan World Of Coffee Budapest 2017 pada 13-15 Juni 2017. Selain Kopi Temanggung tentunya ada banyak kopi Indonesia lain yang ikut menarik penguncung WoC Budapest 2017 kali ini, seperti dari Sumatera Gayo, Lintong, Kerinci, Solok Minang, Bengkulu, Java Preanger dan Papandayan.

Lalu ada juga dari Jawa Timur Bondowoso, Kalisat, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Sulawesi Toraja dan Timur Indonesia Papua Wamena, juga Robusta dari lampung, Flores Manggarai dan salahsatu best sellernya ada Kopi Luwak.



Selama Pameran, berhasil membukukan transaksi 4,9 Juta USD, Hikmat Rijadi selaku Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Budapest, ini merupakan kali ke-3 Indonesia ikut serta, dan menjadi partisipasi terbaik dari sisi buyer dan Inquiry yang diperoleh selama Pameran.

Ada lebih dari 32 Inquiry juga hadir dari eropa, Bulgaria, Polandia, Kroasia, Slovakia, Slovenia, Ceko, Italia, Belanda, Belgia, Swiss, Jerman dan Inggris.

Untuk kawasan lain juga hadir dari Turkey, Israel, Amerika Latin ( Brazil, Kolombia, Guatemala ), Timur Tengah ( Kuwait, UEA ), Asia ( Korea, RRT, Vietnam ).

Pertemuan B-to-B pada 16-17 Juni 2017 berhasil mempertemukan pengusaha kopi Indonesia dan Pengusaha Kopi Hongaria dan menghasilkan inquiry untuk kerjasama dan penawaran pembelian.

Pertumbuhan industri ritel kopi di Eropa khususnya Hongaria juga mengalami peningkatan pesat, dan kebutuhan minum kopi di Eropa pun semakin meningkat dengan tingkat konsumsi rata-rata 3,5kg per kapita per tahun.

Tahun 2016 nilai ekspor Kopi Indonesia ke Eropa tercatat sebanyak 239,57 juta euro, meski ada penurunan 0,05% dalam 5 tahun terakhir (2012-2016).

Lewat Ajak WoC ini merupakan peluang untuk semakin membuka keran Ekspor ke daratan Eropa dengan mempromosikan Indonesian Specialty and Sustainable Coffee sesuai dengan tema Paviliun Indonesia  dengan desain bernuasa Jawa Barat dengan icon Gedung Satenya.

Kamis, 06 April 2017

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas

Hujan di musim panen kopi, tantangan menghasilkan kopi berkualitas. Dua tahun terakhir ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani kopi temanggung, karena mulai dari musim berbunga sampai musim panen hujan seolah tak mau beranjak.

Ceri Arabika siap petik


Bulan April 2017 ini sudah mulai panen kopi arabika, sesuai prediksi hasil panen tahun ini kembali turun dari tahun 2016 lalu, diperkirakan turun lagi antara 25-35% dari tahun 2016, selain hasil yang menurun tantangan berikutnya adalah ceri sulit diproses secara standart tanpa menggunakan green house karena hujan yang kadang turun secara tiba-tiba.

Prosesing yang biasa dilakukan adalah Natural dan Fullwashed, namun menjadi benar-benar ekstra karena harus standby di lokasi penjemuran kopi sambil berbagi waktu dengan pergi ke kebun untuk memetik kopi.

Arabika Proses Wet ( Fullwashed ) sudah di jemur setengah kering

Perkiraan tahun ini puncak panen kopi Arabika pada bulan Juni-Juli lalu sebulan berikut tepatnya bulan agustus disusul panen Robusta.

Seperti juga arabika, produktifitas robusta pun sama turun antara 25-30% dari hasil panen tahun 2016 lalu.

Sabtu, 25 Maret 2017

Varietas dan Persilangan tanaman kopi - lanjutan

Varietas dan Persilangan tanaman kopi - lanjutan

Varietas dan Persilangan Tanaman Kopi - lanjutan dari postingan sebelumnya yaitu mengenal kopi dan varietasnya.

berikutnya ada paparan tentang lanjutannya :

Phylum: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Coffea
Spesies: …..
Varietas atau cultivar berkembang dengan 2 cara;
1. Mutasi : Ada perubahan genetis secara mendadak, dan perubahan itu jadi permanen saat dikembangbiakan melalui biji. Contoh; Maragojipe, Pacas, Caturra dll.
2. Hibrida : Persilangan 2 varietas ataupun species baik secara alami atau disengaja manusia. Bisa sesama species (intraspecific) ataupun lintas species (interspecific).
Varietas indukan arabika: Typica & Bourbon
1. Typica
Kopi dipercaya berasal dari Ethiopia, dengan varietas yang kemudian dikenal dengan nama Typica. Dalam bahasa latin berarti ‘umum’ atau ‘tersebar secara luas’.
Peradaban Eropa mengenal kopi pertama dari Yaman
Eropa membawa kopi ke Hindia Belanda dari Malabar, India Selatan, dikembangkan di Pulau Jawa
Tahun 1706 dengan kopi dari Jawa Belanda mematahkan dominasi Arab menyuplai kopi ke Eropa
Dikembangkan ke koloni Eropa lain; Pulau Bourbon (kini Reunion) dan Amerika Latin (Mexico, El Savador, Brasil, Panama, Suriname, dll)
Nama lokal Typica
Pluma Hidalgo (Mexico), San Ramon & San Bernardo (Brasil), Kent & Chickumalgur (India), Jamaica Blue Mountain (Jamaika), Kona (Hawai), Bergandal/Garundang (Sumatra), Jowo (Jawa), Blawan Pasumah (Ijen), Geisha (ditemukan di Abyssinia [selatan Ethopia] 1931), USDA (bantuan US Departemen of Agriculture ke ICCRI 1956).
2. Bourbon
Saat ditanam di Pulau Bourbon mulai tahun 1715, Typica bermutasi menghasilkan pohon yang lebih pendek, 20% – 30% lebih produktif dan rasa yang lebih manis dibanding Typica. Cabang primer Bourbon lebih sedikit dibanding Typica, namun punya cabang sekunder yang lebih banyak. Buah relatif lebih kecil, lebih padat dan matang lebih cepat; berisiko rontok saat hujan atau berangin.
Nama lokal Bourbon.
Tekisic, Chocola, Yellow Bourbon, Orange Bourbon, French Mission, Pacas

Mutasi & Persilangan


- Maragojipe : Mutasi Typica di Brasil yang menghasilkan buah, daun, pohon, biji yang serba lebih besar (1860).
- Catura : Mutasi Bourbon di Brasil. Tanaman lebih pendek; jarak antar node dekat (1935).
- Mundo Novo : Persilangan alami Typica (Sumatra) & Bourbon. Jadi lebih produktif dan kebal penyakit karat daun (1920).
Pacas. Mutasi Bourbon di Santa Anna, El Savador (1949).
Tahun 1900 di kebun penelitian di Bangelan (selatan Malang), Dr. P.J.S. Cramer menemukan 11 varietas Coffee arabica, yaitu;
- Laurina
- mauritiana
- Murta
- Menosperma
- Mokka
- Purpurescens
- Variegata
- Angustifolia
- Erecta
- Maragojipe
- Columnari
Persilangan alami lintas species
- Hibrido de Timor : Persilangan alami Typica dan Robusta di Pulau Timor.
- Sigararutang / Ateng. Persilangan alamai HdT dan Bourbon di kebun milik Tengku Ibrahim Aman Samsir di Blang Gele, Aceng Tengah (1980).
- Lini S-288. Persilangan Typica dan Liberika.
- Onan Ganjang : Persilangan alami Lini S-795 dan Bourbon di Lintong (1980)
Tahun ’70 – ’80 berkembang teknik pemuliaan, seperti persilangan back cross. Menghasilkan varietas dengan konsistensi yang lebih baik (pada rasa, produktifitas dan resistensi pada penyakit).
- Catuai : Kawin silang Mundo Novo dan Yellow Catura.
- Pacamara. Hasil kawain silang Red Maragojipe dan Pacas di turunan ke 5 (F5) oleh ISIC (El Savador).
Contoh Coffea spesies lain
- Coffea canephora. Yang paling terkenal adalah pacamara beanvarietas robusta, ditemukan pertama oleh Emil Laurent tahun 1898 di Congo, kemudian dikembangkan di Laboratorium di Brussel. Tercatat masuk pertama ke Jawa tahun 1900.
Contoh Canephora lain;
- Madagaskar,
- Quillouensis,
- Stenophylla Paris.
- Coffea stenophylla. Ditemukan di Sierra Leone. Secara rasa sering disebut pesaing arabika, bahkan tak jarang yang menyebut melebihi. Namun masa tunggu hingga bisa panen terlalu lama.
- Coffea liberica. Tahun 1875 dibawa ke Indonesia dari Afrika untuk mengganti kopi arabika yang terkena wabah karat daun. Sempat populer di Indonesia sampai 30 tahun kemudian dijangkiti jamur. Daun, pohon, buah lebih besar, panjang dan tinggi dibanding arabika. Sangat cocok di iklim panas, biji masak tak jatuh dari pohon.
Contoh varietas;
- Abeokute,
- Dewevrei,
- Arnoldiana,
- Laurantii Gillet,
- Excelsa,
- Dybowskii,
- Lamboray,
- Wanni Rukula.
Coffea congensis / Persilangan lintas species :
- Catimor. Persilangan Catura dan Timor.
- Lini S-795 : Persilangan (back cross) Lini S-288 dan Kent (1940 di India, 1955 ke ICCRI Jember).
- P 88 : Hasil seleksi individual dari Catimor. Agak tahan dengan nematoda dan karat daun.
- Borbor : Hasil seleksi individual dari Timor. Tahan penyakit karat daun

Referensi:
– William H. Ukers, M.A., 1922. All About Coffee. The Tea and Coffee Trade Journal Company. New York
– P.J.S. Cramer, 1957. A Review of Literature of Coffee Reasearch in Indonesia. Inter-American Institute of Agricultural Sciences. Turrialba, Costa Rica
– Salvadorian Coffee Council. Exploring Distinctive Characteristics & Virtues of Coffee Varieties: The Bourbon & Pacamara Case.
– Counter culture coffee varieties

sumber tulisan facebook : Abu Bakar Attamimi

Selasa, 07 Februari 2017

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung

Kebutuhan akan kopi yang berkualitas semakin meningkat dari waktu ke waktu, menyadari hal itu kami di Rumah Kopi Temanggung memutuskan untuk menghadirkan mesin roasting - mesin sangrai kopi untuk melayani kebutuhan akan produk kopi bubuk berkualitas. Saat ini kami menggunakan Mesin roasting produk dari Wiliam Edison Coffee Lab dengan mesin W600i, sehingga kualitas dan performa mesin tetap terjaga, yang akan menghasilkan roasted bean atau biji sangrai berkualitas pula.

Jasa Sangrai Kopi - Roasting Kopi di Temanggung kami buka untuk melayani kebutuhan untuk menghasilkan biji sangrai kopi yang standar sehingga menghasilkan citarasa yang nikmat.

Kami fokus pada proses sangrai / roasting kopi berdasarkan kondisi bji kopi mentah, sehingga dengan profiling yang tepat akan menghasilkan kopi dengan kualitas yang bagus.

Pelanggan pun tetap bisa memesan profil dan level roasting yang diinginkan, namun bila diserahkan pada kami, akan kami berikan hasil terbaik.

Mesin W600i dengan kapasitas 1kg/batch

Beberapa pilihan level sangrai kopi bisa dipilih, mulai dari Light Roast hingga Dark Roast, untuk kopi arabika kami sarankan cukup pada Medium Roast untuk maksimalnya, namun untuk robusta bisa pada level Medium to Dark Roast.

Jasa Roasting yang kami tawarkan yaitu 15.000 /1 kg.

Rabu, 18 Januari 2017

Mengenal Kopi dan Varietasnya

Mengenal Kopi dan Varietasnya

Bagi penggemar kopi tentunya sudah punya selera ketika memesan secangkir kopi di coffee shop ataupun di kedai kopi, namun peminat pemula kadang tidak bisa menentukan selera, karena yang tahun tentang kopi sebatas kopi itu pahit.


Nah kali ini kita akan coba mengenal kopi dan varietasnya yang beredar di dunia secara umum dan di Indonesia secara khusus.


Dalam istilah biologi, tanaman kopi masuk dalam family Rubiaceae dan diperkirakan ada 25 - 100 spesies kopi yang tersebar di seluruh dunia.


Dalam duni kopi, terdapat dua spesies yang populer yaitu Coffea Arabica dan Coffea Canephora (lebih dikenal dengan nama Robusta) ditambah dengan satu species yang tidak begitu terkenal yaitu Coffea Liberica yang secara hierarkis merupakan spesies tua dibandingkan dengan Arabika dan Robusta.

Coffea Arabica
Varieties: Bourbon, Typica, Caturra, Mundo Novo, Tico, San Ramon, Jamaican Blue Mountain

Coffea Arabica ditemukan pertama kali di Ethiopia lalu menyebar ke beberapa negara afrika dan amerika latin, ciri khas Arabica adalah mempunya biji dengan penampang datar, lebih lonjong dibandingkan dengan Robusta dan dengan kadar kafein yang lebih rendah, 70% produksi kopi di dunia adalah arabica, lokasi tanam arabika biasanya ada pada ketinggian 900mdpl - 1800 mdpl dalam suhu dingin.

Coffea canephora — C. canephora var. Robusta
Variety: Robusta

Robusta banyak tumbuh di Afrika bagian barat dan bagian tengah, juga sebagian di Asia Tenggara seperti di Indonesian dan Vietnam, serta di Brazil untuk amerika latin, dan untuk market dunia Robusta memenuhi 30% kebutuhan pasar. Ciri khas biji robusta lebih bulat dan kandungan kafein lebih tinggi dari Arabika.

Coffea Liberica
Variety : Liberica

Liberika banyak tumbuh di Afrika Bagian tengah dan barat, mulai dari Uganda, Liberia dan Angola namun juga ditemukan di Indonesia karena dibawa pada abad 19 untuk menggantikan tanaman Arabika yang terserang penyakit, untuk di Indonesia species ini ada yang dikenal dengan nama Excelsa.

Sumber gambar : gosocio.co.id, ncausa.org

Selasa, 10 Januari 2017

Sejarah Kopi

Sejarah Kopi

Tentunya bagi sebagian penikmat kopi di Dunia akan bertanya-tanya, darimana sih asalnya kopi itu dan kenapa sekarang sudah menjadi salah satu produk primadona di Pasar Internasional.

Bila menilik urutan waktu, sejarah kopi bermula pada sebuah legenda di Ethiopia dimana ada seorang pemilik kambing yang mendapati kambingnya menjadi enerjik setelah memakan buah yang belakangan diklaim sebagai buah kopi. Lalu informasi itu disampaikan kepada kepala biara dan membuat minuman dari biji tersebut, hasilnya biarawan tersebut bisa terjaga selama doa malam, lalu informasi ini disebarkan kepada biarawan lain, lalu cerita dari mulut ke mulut ini sampai ke Jazirah Arab, dan dari sanalah bermula petualangan biji kopi menyebar hingga ke seantero Jagad.

Semenanjung Arab

Pada abad ke 15 pengolahan kopi dan perdagangannya dimulai di semenanjung arab yaitu di Yaman, lalu pada abad ke 16 mulai menyebar ke Persia, Mesir, Syria dan Turki.



Di wilayah semenanjung arab kopi terkenal dengan nama qahveh khaneh, saat itu kopi tidak hanya dinikmati di rumah penduduk, namun juga sudah mulai berdiri kedai-kedai kopi hingga akhirnya menjadi tempat silaturahmi antar warga, namun tidak hanya itu saja di kedai kopi juga menjadi tempat mendengarkan musik, melihat penampilan artis, bermain catur dan tempat untuk bertukar informasi terbaru. dan dalam waktu singkat kedai kopi menjadi pusat pertukaran informasi dan menjadi referensi utama, hingga mendapat julukan " Schools of the Wise".

Perkembangan penyebaran Wine of Araby semakin menyebar dengan berdatangannya jamaah haji ke makkah setiap tahunnya.

Kopi menuju daratan Eropa

Pada abad ke 17, Ada pejalan dari eropa yang kembali setelah berpetualang membawa pulang cerita tentanng biji hitam yang tidak biasa yang dijadikan minuman.

Namun minuman baru itu mendapatkan reaksi kurang baik dari sebagian warga hingga disebut sebagai " Bitter invention of satan" bahkan ada penolakan untuk masuknya minuman itu ke venice pada tahun 1615. kontroversi ini mengundang reaksi dari Pope Clement VIII untuk memutuskan mencicipi minuman tersebut dan merasa terpuaskan dengan rasa yang dihasilkan oleh minuman tersebut, hingga memberikan persetujuan untuk bisa dikonsumsi.

Walau dibarengi dengan kontroversi kehadirannya di eropa, namun coffee house dalam waktu singkat menjadi tempat bersosial masyarakat yang hadir di pusat kota seperti di Inggris, Austria, Prancis, Jerman dan Belanda. 

Kopi menjadi minuman pengganti bir dan wine saat sarapan, karena mereka merasakan dengan minum kopi di pagi hari produktifitas kerja mereka meningkat. 

Pada pertengahan abad ke 17, ada lebih dari 300 coffee house di London dan menjadikannya banyak bisnis lain yang ikut tumbuh, yang terkenal salahsatunya adalah Edward Llyod's Coffee House.

Dan pada abad ke 17 jugalah kopi mendarat di Indonesia bersama dengan penjajahan belanda, mulai dari Batavia, sumatera dan sulawasi.

Minggu, 08 Januari 2017

Mengenal proses paska panen kopi

Mengenal proses paska panen kopi

Ada perjalanan panjang untuk bisa menyajikan secangkir kopi nikmat di depan kita, yang paling mendasar adalah Mengenal proses paska panen kopi.

Secara garis besar ada 2 proses kopi yang dikenal yaitu Washed Processing dan Unwashed Processing.

Washed Processing



Istilah yang tenar adalah Fullwashed Processing atau Semi Washed Processing yaitu cherry ( kopi petik merah ) dikupas dengan menggunakan mesin Pulper sehingga kulit luar terkelupas dengan sempurna, biji kopi yang masih dibungkus cangkang akan direndam dalam air untuk memisahkan biji yang ngambang dan yang tenggelam, biji ngambang menandakan kualitas yang kurang bagus. Proses perendaman dilakukan antara 12 Jam - 24 Jam, setelah itu dicuci bersih lalu dijemur kering dengan cahaya matahari.

Semi washed Processing setelah dipulper dicuci langsung dijemur tanpa dilakukan proses fermentasi seperti fullwashed.

Proses ini akan menghasilkan kopi dengan karakter acidity yang lebih tinggi dari proses Unwashed atau Dry Process.

Unwashed Processing



Di Indonesia terkenal dengan istilah Natural Processing atau Dry Processing, dan proses kopi ini merupakan prosessing yang paling tua dalam pengolahan kopi, dalam proses natural ini sangat mudah, karena cherry setelah dipetik, disortasi dari biji hijau dan gading dan direndam air sebentar untuk memisahkan cherry yang mengambang, lalu cherry yang tenggelam diangkat dan langsung dijemur diatas terik matahari hingga kering dan siap di hulling, proses pengeringan tergantung suhu dan cuaca, namun rata-rata antara 3 minggu - 6 minggu.

Ada juga Dry Processing yaitu Cherry dipulper namun tidak dicuci seperti proses washed namun langsung dijemur hingga kering.

Proses terbaru dan mulai digemari adalah Honey Process, proses yang dilakukan adalah cherry dipulper dipisahkan pulp dari biji kopi, namun tidak dicuci dan langsung dijemur, yang perlu hati-hati dalam memproses metode ini adalah perhatikan cuaca saat penjemuran, karena bila setelah dipulp tidak langsung dijemur maka akan gagal memproses honey processing ini.

Jangan lupa hal terpenting dari seluruh prosesing kopi adalah saat penjemuran gunakan alas yang baik, hindari terpal dan jemur langsung diatas tanah tanpa alas, karena aroma tanah dan terpal akan merusak citarasa kopi, sayang banget bukan?

Karakter rasa yang menonjol pada proses unwashed ini adalah Fruity dan Sweetenessnya menonjol namun dengan acidity yang rendah.

*notes : taste note ini berlaku ketika memproses kopi arabika*

Sumber gambar : http://www.seriouseats.com/2014/06/coffee-processing-differences-ethiopia-what-is-dry-vs-washed-coffees-ethiopia-kenya-costa-rica-brazil.html